RSS

Fanfic - Seriously (Part 1)

SERIOUSLY

Genre  : Romance
Author : Zie
Cast    : Shinee, Sung Yongri, dll


OOH,, baiklah,,,ini sangat geje!!!



            Lee Jinki, Kim Jonghyun, Kim Kibum, Choi Minho, dan Lee Taemin adalah lima namja yang populer disekolah SMA Shinhwa. Mereka tergabung dalam kelompok “Shinee”. Shinee adalah gelar yang khusus diberikan sekolah kepada muridnya karena telah mengharumkan nama sekolah. Seperti makna nya, bersinar. Bukan hanya karena ketampanan mereka bak malaikat yang tersesat ke bumi tapi juga karena kemampuan mereka yang luar biasa dibidang nya masing-masing.
Lee Jinki, seorang namja ramah dengan senyuman yang bersahabat. Dia merupakan pemimimpin dari mereka berlima dan murid nomor satu disekolah karena kecerdasannya. Dia selalu memegang peringkat pertama disekolah sejak kecil. Dia selalu menjuarai lomba kecerdasan yang diikutinya dan menang sebagai juara pertama.
Kim Jonghyun, seorang namja yang mempunyai keahlian luar biasa dalam bermusik. Hampir semua alat musik dia kuasai, dari piano, gitar, drum, hingga suling dan gendang(?). Dia juga memiliki kemampuan vokal yang tidak dapat dianggap enteng. Selain itu, Jonghyun juga ahli dalam menciptakan lagu.
Kim Kibum, namja yang punya sorotan mata yang tajam. Dia memiliki ketertarikan terhadap bahasa. Dia sangat pandai berbahasa inggris sejak kecil, bahkan sekarang dia sudah menguasai sekitar 8 bahasa di dunia. Dari bahasa korea, inggris, china, jepang, Thailand, spanyol, belanda bahkan Indonesia.
Choi Minho, memiliki bakat yang luar biasa dalam hal olahraga. Karena keahliannya dalam olahraga, banyak para yeoja yang berteriak histeris ketika dia sedang bermain dilapangan. Choi Minho selalu bersikap baik terhadap semua yeoja sehingga sering disalah artikan oleh para yeoja. Padahal sebenarnya ia lebih menyukai yeoja yang usia lebih matang -begitu sopan nya atau kasar nya tua-. Karena sikap nya yang sering mengakibatkan para yeoja salah paham terhadapnya, dia akhirnya memegang gelar sebagai playboy.
Lee Taemin, namja termuda diantara mereka berlima. Taemin dianugerahi wajah seorang namja yang imut dengan wajah polos tanpa dosa. Taemin dianugerahi keahlian dalam menari. Keahlian nya dalam menari yang sangat handal bisa disejajarkan dengan Michael Jackson bahkan Inul Daratista(?).
Brukk,,,
Mereka berlima tidak sengaja menabrak seorang yeoja. Gak deng, cuma Jinki.
“Aduh, mianhe” ucap yeoja tersebut dengan menundukkan kepala.
“Gak, gak apa-apa” ucap Minho, sedangkan Jinki yang jelas adalah satu-satunya terdakwa yang telah menabrak yeoja tersebut hanya diam seribu bahasa.
“Kamu gak apa-apa kan?” tanya Jonghyun sambil menolong yeoja tersebut berdiri.
“Ne, tidak apa-apa. Gamsahamnida dan mianhe” ucap yeoja tersebut sambil berlalu pergi.
“Kau kenal dia kan Taemin?”, tanya Kibum kepada Taemin.
“Ya, dia satu kelas dengan ku. Kenapa hyung bertanya begitu?”
“Tidak, tidak apa-apa” jawab Kibum mendelik kearah Jinki yang masih diam.
Jinki’s POV
            Seperti biasa, setiap kali kami lewat di koridor sekolah, semua siswa akan memberi kami jalan untuk lewat. Tapi kali ini ada seorang yeoja yang berjalan menuju kearah ku. Dia berjalan menunduk dan bergegas. Entah kenapa tubuh ku tidak berusaha untuk bergerak menjauh dari nya bahkan sengaja menabrakkan tubuh ku ke arahnya.
            Brukk,,,
            Dia jatuh tersungkur, badannya yang mungil dengan mudah nya jatuh ke lantai ketika bertabrakan dengan badan ku.
“Aduh, mianhe” ucap yeoja tersebut dengan menundukkan kepala.
“Gak, gak apa-apa” ucap Minho, sedangkan aku, aku yang jelas adalah satu-satunya terdakwa yang telah menabrak yeoja tersebut hanya diam seribu bahasa. Aku tidak tahu kenapa, tapi seperti itulah, aku tidak dapat berkata apa-apa.
“Kamu gak apa-apa kan?” tanya Jonghyun sambil menolong yeoja tersebut berdiri.
“Ne, tidak apa-apa. Gamsahamnida dan mianhe” ucap yeoja tersebut sambil berlalu pergi. Aku bahkan belum meminta maaf kepada nya.
“Kau kenal dia kan Taemin?”, tanya Kibum kepada Taemin.
“Ya, dia satu kelas dengan ku. Kenapa hyung bertanya begitu?”
“Tidak, tidak apa-apa” jawab Kibum mendelik kearah ku, entah apa maksudnya.
“Namanya Sung Yongri,” ucap Taemin. Yah, nama yeoja itu adalah Yongri.
Jinki’s End POV
***
Kibum’s POV
            Seperti biasanya sepulang sekolah hari ini Jinki hyung mengajak kami kerumah nya dahulu. Orang tuanya yang sangat sibuk mengakibatkan Jinki hyung kesepian dirumah nya yang sangat besar ini. Untuk mengatasi kesepian nya dan sebagai sahabat yang baik, setiap pulang sekolah kami selalu pergi kerumah Jinki hyung dan pulang ketika Jinki hyung sudah tertidur pulas. Meskipun Jinki hyung adalah yang tertua diantara kami, kadang aku merasa dia adalah maknae diantara kami.
            “Hyung” kataku memulai pembicaraan kepada Jinki hyung sambil duduk di sofa.
            “Kenapa?” tanya Jinki hyung dari dapur dengan tangan yang penuh dengan minuman kaleng yang kemudian disambut oleh Jonghyun hyung.
            “Kau ingat yeoja yang kau tabrak tadi pagi?” tanya ku pada Jinki hyung. Wajah nya seketika memerah bak kepiting rebus. Hampir saja aku akan mengeluarkan ponsel ku untuk memfoto wajah nya yang lucu itu tapi ku urungkan niat ku tersebut.
            “Ne, wae..waeyo?” tanya nya sedikit terbata.
            “Aku dan Minho ingin mengadakan taruhan untuk membuat nya jatuh cinta pada kami dan aku ingin mengajak mu untuk ikut bertaruh. Bagaimana menurut hyung?”
            “Aku tidak mau ikut,” kata nya acuh. Jinki hyung terdiam sebentar.
“Tapi, jika salah satu dari kalian memenangkan taruhan ini. Apa yang akan kalian lakukan nanti padanya? Bukan kah yeoja itu bukan tipe kalian?”, tanya Jinki hyung. Bagus, kau mulai memakan umpan ku hyung. Hhaha…
“Jika aku, tentu saja aku akan mengatakan yang sebenarnya bahwa aku tidak benar-benar menyukainya dan semua itu hanya untuk taruhan saja,” jawab Minho.
“Aku juga akan begitu,” ucap ku.
“Ani, ani…” kata Jinki hyung.
“Kenapa hyung? Apa kau juga ikut taruhan dengan kami? Atau kau takut akan aku kalahkan?” tantang Minho tidak mau kalah. Akting mu sangat hebat Minho.
Jinki hyung hanya terdiam.
“Sudah lah Jinki, kau tidak usah menanggapi mereka” Jonghyung hyung menengahi. Dasar Jonghyun hyung, seharusnya dari awal aku menceritakan dahulu kepada Jonghyun hyung.
“Tidak,aku tidak akan kalah dari kalian. Lihat saja kali ini aku tidak akan mengalah dari kalian” ucap Jinki hyung, sedangkan Jonghyun hyung hanya menggelengkan kepalanya. Nanti akan kuceritakan pada mu hyung, ucap ku dalam hati pada Jonghyun hyung.
“Yey, Jinki hyung aku akan mendukung mu,” ucap Taemin penuh semangat.
“Baguslah kalau begitu hyung” kata Minho sambil menyalami Jinki hyung.
“Kau Kibum?” tanya Jinki hyung padaku.
“Aku, sepertinya aku tidak jadi. Aku akan menjadi pendukung mu saja hyung”
“Maksud mu?”                               
“Yah, tadinya aku ikut hanya untuk mengalahkan Minho si flaming charisma yang tak mau kalah ini saja. Tapi karena hyung juga ikut, mungkin aku akan jadi pendukung hyung saja” ucap ku mantap. Kena kau hyung!
End of Kibum’s POV
***
Jinki’s POV
            Kibum dan Minho mengadakan taruhan terhadap seorang yeoja. Tadinya aku tidak ingin ikut-ikutan terhadap kegilaan mereka. Tapi mana mungkin aku membiarkan yeoja itu sakit hati karena kelakuan mereka berdua yang kekanak-kanakan itu.
“Tidak,aku tidak akan kalah dari kalian. Lihat saja kali ini aku tidak akan mengalah dari kalian” ucap ku mantap. Mana mungkin aku membiarkan seorang yeoja kalian buat jatuh cinta kemudian kalian tinggalkan pergi begitu saja.
“Yey, Jinki hyung aku akan mendukung mu,” ucap Taemin penuh semangat.
“Baguslah kalau begitu hyung” kata Minho mengulurkan tangannya kearah ku kemudian kusambut tangannya utnuk berjabat tangan.
“Kau Kibum?” tanya ku heran pada Kibum.
“Aku, sepertinya aku tidak jadi. Aku akan menjadi pendukung mu saja hyung”
“Maksud mu?”                               
“Yah, tadinya aku ikut hanya untuk mengalahkan Minho si flaming charisma yang tak mau kalah ini saja. Tapi karena hyung juga ikut, mungkin aku akan jadi pendukung hyung saja”
Dasar Kibum, aneh sekali dia.
End of Jinki’s POV
~~~flashback~~~
“Ayolah Minho” rengek Kibum kepada Minho.
“Kalau Jinki hyung tahu kalau kita membohonginya bagaimana?”
“Tidak mungkin, lagipula kita hanya bisa membantu Jinki hyung dengan cara ini”
“Kau yakin tidak ada cara lain?”
“Tidak ada, kau tahu sendiri kan Jinki hyung itu sangat cuek terhadap yeoja. Bahkan terhadap yeoja yang dia sukai sekalipun, dia sangat susah untuk menunjukkan perasaan nya. Jika kita paksa, maka Jinki hyung mungkin akan bersedia”, kata Kibum panjang lebar.
“Baiklah, aku setuju. Tapi ingat, kalau ada apa-apa aku tidak mau ikut. Kau tanggung jawab sendiri.”
“Baiklah, sepakat” kataku sambil menunjukkan tangan ku yang kemudian disambut Minho untuk berjabat tangan.
~~~ End of flashback~~~
***
“Ayo hyung” ucap Taemin kepada Jinki sambil menarik tangan Jinki untuk pergi kekelas nya.
            “Kau tidak mau kalah kan dari Minho” ucap Kibum kepada Jinki.
            “Betul, kau harus menang dari Minho” kata Jonghyun tiba-tiba ikut-ikutan dengan kelakuan mereka. Tentu saja Jonghyun baru saja diberitahu oleh Kibum tentang hal tersebut.
            “Ayo, sebelum dia pergi kemana-mana. Tadi waktu aku tinggalkan dia masih dikelas” kata Taemin.
            “Taemin, lepaskan tangan ku” ujar Jinki sambil melepaskan genggaman tangan Taemin yang tidak kuat. “Aku bisa sendiri dan akan aku tunjukkan kepada kalian kalau aku tidak akan kalah dari Minho”
Yongri’s POV
            “Chogiyo” kata seorang namja bersuara lembut. Aku mengangkat wajah ku dari buku yang kubaca menuju sumber suara yang merdu tersebut dan,,. Omona… Jinki sunbae.
            “Kenalkan, aku  Lee Jinki” ucap nya lembut. Tidak usah memperkenalkan diripun aku sudah tahu siapa kau. Siapa yang tidak kenal dengan mu sunbae.
            “Kau Yongri kan?” tanya nya. Ya ampun, seorang Jinki yang jenius dan begitu populer bisa mengenal diriku, seorang yeoja biasa saja yang bahkan ada saja teman dikelas ku yang tidak mengenaliku. Tapi dia mengenali ku?
            “Ne, sunbae. Kau yakin tidak salah orang?” tanya ku tak percaya.
            “Tidak, kau Sung Yongri kan? Yeoja yang kutabrak kemarin?”
            “Ne, maafkan aku sunbae-nim. Saat itu aku sedang menghindar dari sesuatu” ujar ku setengah ketakutan karena dia masih mengingat ku sebagai yeoja yang berani menabrak nya.
            “Tidak, seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Karena itu, sebagai permintaan maaf ku, apa kau mau makan siang dengan ku di kantin?” *sekolah disana ada kantin gak seh?
            “Baiklah sunbae,” kataku bersedia. Siapa yang mau menolak ajakan Jinki oppa.
            Kami berjalan menuju kantin. Yah, kami. Aku, Jinki sunbae, Jonghyun sunbae, Kibum sunbae dan Taemin. Para yeoja menatap tajam kearah ku yang berdiri disamping Jinki dengan wajah yang seolah berkata ‘sedang apa kau yeoja sinting, berani-beraninya mendekati oppa ku.’ Tatapan seperti itu sudah biasa aku dapatkan dari mereka. Tapi ada yang lebih mengherankan lagi, yeoja yang lain malah menyapa ku dengan lembut. Mana mungkin, ternyata mereka mengetahui nama ku.
            Sampai di kantin, sudah ada Minho sunbae yang duduk di kursi khusus yang disediakan sekolah untuk shinee, para siswa yang memiliki keahlian khusus yang mengharumkan nama sekolah. Dan aku, aku dipersilakan duduk makan diantara mereka. Ini pertama kali nya aku duduk makan dikantin dan duduk diantara lima namja populer.
            “Apa ini tidak terlalu berlebihan sunbae-nim?” tanya ku kepada mereka secara acak.
            “Maksudmu?” tanya Jonghyun sunbae.
“Aku dibolehkan duduk disini, bukankah ini tempat duduk khusus hanya untuk para Shinee?” tanya ku lagi.
“Tidak, hanya murid lain saja yang menganggap seperti itu, kami tidak pernah beranggapan seperti itu” kata Jonghyun sunbae lagi. Seperti nya diantara mereka berlima, Jonghyun sunbae lah yang paling ramah atau mungkin hanya perasaan ku saja karena kami memang baru kenal. Padahal Jinki sunbae yang mengajakku untuk makan sebagai permintaan maaf nya, tapi dari tadi dia hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi.
“Kau mau makan apa Yongri?” tanya Minho sunbae padaku.
“Aku?” tanya ku tidak percaya seorang Minho menanyakan aku untuk makan apa. “Samakan saja dengan mu sunbae”
“Dari tadi kau selalu saja menyebut kami dengan sebutan sunbae. Panggil saja kami oppa” kata Kibum sunbae.
“Ne” ucap ku tak percaya. Aku boleh menyebut mereka dengan sebutan oppa. Mimpi apa aku malam tadi?
“Tentu saja kau tidak perlu menyebut ku dengan sebutan oppa, Yongri” ucap Taemin. Aku dan mereka semua tertawa. Ah,, akhirnya Jinki sunbae menampakkan ekspresinya.
End of Yongri’s POV
***
Minho’s POV
            Yeoja itu, Sung Yongri. Tadi nya aku mengikuti taruhan ini hanya karena permintaan Kibum. Semua ini hanya untuk membantu Jinki Hyung. Aku tidak tertarik dengan yeoja yang seumuran dengan ku, apalagi dia lebih muda dari ku. Tapi entah mengapa, sikap nya yang dingin dan tidak terlalu banyak bicara itu membuat ku tertarik dan semakin penasaran terhadap nya. Maafkan aku hyung, tadinya aku pikir kali ini aku akan mengalah untuk mu. Tapi tidak hyung, aku tidak akan kalah dari mu.
End of Minho’s POV
***
Yongri sedang duduk di halte menunggu kedatangan bus untuk mengantar pulang ke rumahnya. Matahari yang lumayan cerah di musim dingin menyilaukan matanya. Dari arah yang menyilaukan tersebut muncul sekelompok bayangan, sekelompok yeoja yang sangat dikenalnya, f(x).
Yongri’s POV
Huh,,, Desah ku dalam hati ketika mengenali sekelompok yeoja tersebut.
“Hei” ucap Sulli dengan wajah bak harimau yang tak mau melepaskan mangsa yang ada didepan matanya.
            Aku hanya bisa menunduk. Bukankah semua tugas mereka sudah aku kerjakan?
            “Hei” ucap Amber sambil memegang erat daguku hingga kepalaku terangkat. Aku meringis kesakitan. “Kita-kita masih punya urusan sama lo!” bentak nya dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya.   
            “Apa lagi?” tanya ku. “Bukankah semua tugas kalian sudah aku kerjakan?”
            “Bukan itu” kata Amber sambil mempererat genggaman tangan nya didagu ku.
            “Berani-berani nya kau mendekati para shinee” ucap Victoria dengan nada sengau.
            “Ma.. mak..ksudnya?” ucap ku terbata karena genggaman tangan Amber semakin erat.
            “Pokoknya sekali lagi jika kau berani mendekat dengan shinee kau akan ku habisi” ucap Crystal dengan beringas.
            “Sudah,” kata Luna ketakutan. Luna berbisik pada Amber seolah mengucapkan kata-kata sihir yang dapat melepaskan tangan Amber dari wajah ku.
            “Urusan kita masih belum selesai” Amber menyeringai padaku.
            “Yongri” seorang namja memanggil ku. Kuarah kan wajah ku menuju sumber suara yang memanggilku. “Minho oppa”, ucap ku kecewa. Padahal aku sangat berharap suara itu berasal dari Jinki oppa.
            “Kau mau pulang?” tanya Minho retoris. “Bagaimana kalau aku antarkan kau pulang?”
            “Tidak, tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri” ucap ku menolak dengan senyuman termanis yang pertama kali kusunggingkan.
*TBC*

Bagaimana???
penasaran kah??
gimna yah lanjutannya?
rcl ya,,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar