SERIOUSLY
Genre : Romance
Author : Zie
Lee Jinki, Kim Jonghyun, Kim Kibum,
Choi Minho, dan Lee Taemin adalah lima namja yang populer disekolah SMA
Shinhwa. Mereka tergabung dalam kelompok “Shinee”. Shinee adalah gelar yang
khusus diberikan sekolah kepada muridnya karena telah mengharumkan nama sekolah.
Seperti makna nya, bersinar. Bukan hanya karena ketampanan mereka bak malaikat
yang tersesat ke bumi tapi juga karena kemampuan mereka yang luar biasa dibidang
nya masing-masing.
Lee
Jinki, seorang namja ramah dengan senyuman yang bersahabat. Dia merupakan
pemimimpin dari mereka berlima dan murid nomor satu disekolah karena
kecerdasannya. Dia selalu memegang peringkat pertama disekolah sejak kecil. Dia
selalu menjuarai lomba kecerdasan yang diikutinya dan menang sebagai juara
pertama.
Kim
Jonghyun, seorang namja yang mempunyai keahlian luar biasa dalam bermusik.
Hampir semua alat musik dia kuasai, dari piano, gitar, drum, hingga suling dan
gendang(?). Dia juga memiliki kemampuan vokal yang tidak dapat dianggap enteng.
Selain itu, Jonghyun juga ahli dalam menciptakan lagu.
Kim
Kibum, namja yang punya sorotan mata yang tajam. Dia memiliki ketertarikan
terhadap bahasa. Dia sangat pandai berbahasa inggris sejak kecil, bahkan sekarang
dia sudah menguasai sekitar 8 bahasa di dunia. Dari bahasa korea, inggris,
china, jepang, Thailand, spanyol, belanda bahkan Indonesia.
Choi
Minho, memiliki bakat yang luar biasa dalam hal olahraga. Karena keahliannya
dalam olahraga, banyak para yeoja yang berteriak histeris ketika dia sedang
bermain dilapangan. Choi Minho selalu bersikap baik terhadap semua yeoja sehingga
sering disalah artikan oleh para yeoja. Padahal sebenarnya ia lebih menyukai
yeoja yang usia lebih matang -begitu sopan nya atau kasar nya tua-. Karena
sikap nya yang sering mengakibatkan para yeoja salah paham terhadapnya, dia
akhirnya memegang gelar sebagai playboy.
Lee
Taemin, namja termuda diantara mereka berlima. Taemin dianugerahi wajah seorang
namja yang imut dengan wajah polos tanpa dosa. Taemin dianugerahi keahlian
dalam menari. Keahlian nya dalam menari yang sangat handal bisa disejajarkan
dengan Michael Jackson bahkan Inul Daratista(?).
Brukk,,,
Mereka
berlima tidak sengaja menabrak seorang yeoja. Gak deng, cuma Jinki.
“Aduh,
mianhe” ucap yeoja tersebut dengan menundukkan kepala.
“Gak,
gak apa-apa” ucap Minho, sedangkan Jinki yang jelas adalah satu-satunya
terdakwa yang telah menabrak yeoja tersebut hanya diam seribu bahasa.
“Kamu
gak apa-apa kan?” tanya Jonghyun sambil menolong yeoja tersebut berdiri.
“Ne,
tidak apa-apa. Gamsahamnida dan mianhe” ucap yeoja tersebut sambil berlalu
pergi.
“Kau
kenal dia kan Taemin?”, tanya Kibum kepada Taemin.
“Ya,
dia satu kelas dengan ku. Kenapa hyung bertanya begitu?”
“Tidak,
tidak apa-apa” jawab Kibum mendelik kearah Jinki yang masih diam.
Jinki’s
POV
Seperti biasa, setiap kali kami
lewat di koridor sekolah, semua siswa akan memberi kami jalan untuk lewat. Tapi
kali ini ada seorang yeoja yang berjalan menuju kearah ku. Dia berjalan
menunduk dan bergegas. Entah kenapa tubuh ku tidak berusaha untuk bergerak
menjauh dari nya bahkan sengaja menabrakkan tubuh ku ke arahnya.
Brukk,,,
Dia jatuh tersungkur, badannya yang
mungil dengan mudah nya jatuh ke lantai ketika bertabrakan dengan badan ku.
“Aduh,
mianhe” ucap yeoja tersebut dengan menundukkan kepala.
“Gak,
gak apa-apa” ucap Minho, sedangkan aku, aku yang jelas adalah satu-satunya
terdakwa yang telah menabrak yeoja tersebut hanya diam seribu bahasa. Aku tidak
tahu kenapa, tapi seperti itulah, aku tidak dapat berkata apa-apa.
“Kamu
gak apa-apa kan?” tanya Jonghyun sambil menolong yeoja tersebut berdiri.
“Ne,
tidak apa-apa. Gamsahamnida dan mianhe” ucap yeoja tersebut sambil berlalu
pergi. Aku bahkan belum meminta maaf kepada nya.
“Kau
kenal dia kan Taemin?”, tanya Kibum kepada Taemin.
“Ya,
dia satu kelas dengan ku. Kenapa hyung bertanya begitu?”
“Tidak,
tidak apa-apa” jawab Kibum mendelik kearah ku, entah apa maksudnya.
“Namanya
Sung Yongri,” ucap Taemin. Yah, nama yeoja itu adalah Yongri.
Jinki’s
End POV
***
Kibum’s
POV
Seperti biasanya sepulang sekolah
hari ini Jinki hyung mengajak kami kerumah nya dahulu. Orang tuanya yang sangat
sibuk mengakibatkan Jinki hyung kesepian dirumah nya yang sangat besar ini.
Untuk mengatasi kesepian nya dan sebagai sahabat yang baik, setiap pulang
sekolah kami selalu pergi kerumah Jinki hyung dan pulang ketika Jinki hyung
sudah tertidur pulas. Meskipun Jinki hyung adalah yang tertua diantara kami,
kadang aku merasa dia adalah maknae diantara kami.
“Hyung” kataku memulai pembicaraan
kepada Jinki hyung sambil duduk di sofa.
“Kenapa?” tanya Jinki hyung dari
dapur dengan tangan yang penuh dengan minuman kaleng yang kemudian disambut
oleh Jonghyun hyung.
“Kau ingat yeoja yang kau tabrak
tadi pagi?” tanya ku pada Jinki hyung. Wajah nya seketika memerah bak kepiting
rebus. Hampir saja aku akan mengeluarkan ponsel ku untuk memfoto wajah nya yang
lucu itu tapi ku urungkan niat ku tersebut.
“Ne, wae..waeyo?” tanya nya sedikit
terbata.
“Aku dan Minho ingin mengadakan
taruhan untuk membuat nya jatuh cinta pada kami dan aku ingin mengajak mu untuk
ikut bertaruh. Bagaimana menurut hyung?”
“Aku tidak mau ikut,” kata nya acuh.
Jinki hyung terdiam sebentar.
“Tapi,
jika salah satu dari kalian memenangkan taruhan ini. Apa yang akan kalian
lakukan nanti padanya? Bukan kah yeoja itu bukan tipe kalian?”, tanya Jinki
hyung. Bagus, kau mulai memakan umpan ku hyung. Hhaha…
“Jika
aku, tentu saja aku akan mengatakan yang sebenarnya bahwa aku tidak benar-benar
menyukainya dan semua itu hanya untuk taruhan saja,” jawab Minho.
“Aku
juga akan begitu,” ucap ku.
“Ani,
ani…” kata Jinki hyung.
“Kenapa
hyung? Apa kau juga ikut taruhan dengan kami? Atau kau takut akan aku
kalahkan?” tantang Minho tidak mau kalah. Akting mu sangat hebat Minho.
Jinki
hyung hanya terdiam.
“Sudah
lah Jinki, kau tidak usah menanggapi mereka” Jonghyung hyung menengahi. Dasar
Jonghyun hyung, seharusnya dari awal aku menceritakan dahulu kepada Jonghyun
hyung.
“Tidak,aku
tidak akan kalah dari kalian. Lihat saja kali ini aku tidak akan mengalah dari
kalian” ucap Jinki hyung, sedangkan Jonghyun hyung hanya menggelengkan
kepalanya. Nanti akan kuceritakan pada mu hyung, ucap ku dalam hati pada
Jonghyun hyung.
“Yey,
Jinki hyung aku akan mendukung mu,” ucap Taemin penuh semangat.
“Baguslah
kalau begitu hyung” kata Minho sambil menyalami Jinki hyung.
“Kau
Kibum?” tanya Jinki hyung padaku.
“Aku,
sepertinya aku tidak jadi. Aku akan menjadi pendukung mu saja hyung”
“Maksud mu?”
“Yah,
tadinya aku ikut hanya untuk mengalahkan Minho si flaming charisma yang tak mau
kalah ini saja. Tapi karena hyung juga ikut, mungkin aku akan jadi pendukung
hyung saja” ucap ku mantap. Kena kau hyung!
End
of Kibum’s POV
***
Jinki’s
POV
Kibum dan Minho mengadakan taruhan
terhadap seorang yeoja. Tadinya aku tidak ingin ikut-ikutan terhadap kegilaan
mereka. Tapi mana mungkin aku membiarkan yeoja itu sakit hati karena kelakuan
mereka berdua yang kekanak-kanakan itu.
“Tidak,aku
tidak akan kalah dari kalian. Lihat saja kali ini aku tidak akan mengalah dari
kalian” ucap ku mantap. Mana mungkin aku membiarkan seorang yeoja kalian buat
jatuh cinta kemudian kalian tinggalkan pergi begitu saja.
“Yey,
Jinki hyung aku akan mendukung mu,” ucap Taemin penuh semangat.
“Baguslah
kalau begitu hyung” kata Minho mengulurkan tangannya kearah ku kemudian
kusambut tangannya utnuk berjabat tangan.
“Kau
Kibum?” tanya ku heran pada Kibum.
“Aku,
sepertinya aku tidak jadi. Aku akan menjadi pendukung mu saja hyung”
“Maksud mu?”
“Yah,
tadinya aku ikut hanya untuk mengalahkan Minho si flaming charisma yang tak mau
kalah ini saja. Tapi karena hyung juga ikut, mungkin aku akan jadi pendukung
hyung saja”
Dasar
Kibum, aneh sekali dia.
End
of Jinki’s POV
~~~flashback~~~
“Ayolah
Minho” rengek Kibum kepada Minho.
“Kalau
Jinki hyung tahu kalau kita membohonginya bagaimana?”
“Tidak
mungkin, lagipula kita hanya bisa membantu Jinki hyung dengan cara ini”
“Kau
yakin tidak ada cara lain?”
“Tidak
ada, kau tahu sendiri kan Jinki hyung itu sangat cuek terhadap yeoja. Bahkan
terhadap yeoja yang dia sukai sekalipun, dia sangat susah untuk menunjukkan
perasaan nya. Jika kita paksa, maka Jinki hyung mungkin akan bersedia”, kata
Kibum panjang lebar.
“Baiklah,
aku setuju. Tapi ingat, kalau ada apa-apa aku tidak mau ikut. Kau tanggung jawab
sendiri.”
“Baiklah,
sepakat” kataku sambil menunjukkan tangan ku yang kemudian disambut Minho untuk
berjabat tangan.
~~~
End of flashback~~~
***
“Ayo
hyung” ucap Taemin kepada Jinki sambil menarik tangan Jinki untuk pergi kekelas
nya.
“Kau tidak mau kalah kan dari Minho”
ucap Kibum kepada Jinki.
“Betul, kau harus menang dari Minho”
kata Jonghyun tiba-tiba ikut-ikutan dengan kelakuan mereka. Tentu saja Jonghyun
baru saja diberitahu oleh Kibum tentang hal tersebut.
“Ayo, sebelum dia pergi kemana-mana.
Tadi waktu aku tinggalkan dia masih dikelas” kata Taemin.
“Taemin, lepaskan tangan ku” ujar
Jinki sambil melepaskan genggaman tangan Taemin yang tidak kuat. “Aku bisa
sendiri dan akan aku tunjukkan kepada kalian kalau aku tidak akan kalah dari
Minho”
Yongri’s
POV
“Chogiyo” kata seorang namja
bersuara lembut. Aku mengangkat wajah ku dari buku yang kubaca menuju sumber
suara yang merdu tersebut dan,,. Omona… Jinki sunbae.
“Kenalkan, aku Lee Jinki” ucap nya lembut. Tidak usah
memperkenalkan diripun aku sudah tahu siapa kau. Siapa yang tidak kenal dengan
mu sunbae.
“Kau Yongri kan?” tanya nya. Ya
ampun, seorang Jinki yang jenius dan begitu populer bisa mengenal diriku,
seorang yeoja biasa saja yang bahkan ada saja teman dikelas ku yang tidak
mengenaliku. Tapi dia mengenali ku?
“Ne, sunbae. Kau yakin tidak salah
orang?” tanya ku tak percaya.
“Tidak, kau Sung Yongri kan? Yeoja
yang kutabrak kemarin?”
“Ne, maafkan aku sunbae-nim. Saat
itu aku sedang menghindar dari sesuatu” ujar ku setengah ketakutan karena dia
masih mengingat ku sebagai yeoja yang berani menabrak nya.
“Tidak, seharusnya aku yang meminta
maaf padamu. Karena itu, sebagai permintaan maaf ku, apa kau mau makan siang
dengan ku di kantin?” *sekolah disana ada kantin gak seh?
“Baiklah sunbae,” kataku bersedia.
Siapa yang mau menolak ajakan Jinki oppa.
Kami berjalan menuju kantin. Yah,
kami. Aku, Jinki sunbae, Jonghyun sunbae, Kibum sunbae dan Taemin. Para yeoja
menatap tajam kearah ku yang berdiri disamping Jinki dengan wajah yang seolah
berkata ‘sedang apa kau yeoja sinting, berani-beraninya mendekati oppa ku.’
Tatapan seperti itu sudah biasa aku dapatkan dari mereka. Tapi ada yang lebih
mengherankan lagi, yeoja yang lain malah menyapa ku dengan lembut. Mana
mungkin, ternyata mereka mengetahui nama ku.
Sampai di kantin, sudah ada Minho
sunbae yang duduk di kursi khusus yang disediakan sekolah untuk shinee, para
siswa yang memiliki keahlian khusus yang mengharumkan nama sekolah. Dan aku,
aku dipersilakan duduk makan diantara mereka. Ini pertama kali nya aku duduk
makan dikantin dan duduk diantara lima namja populer.
“Apa ini tidak terlalu berlebihan
sunbae-nim?” tanya ku kepada mereka secara acak.
“Maksudmu?” tanya Jonghyun sunbae.
“Aku
dibolehkan duduk disini, bukankah ini tempat duduk khusus hanya untuk para
Shinee?” tanya ku lagi.
“Tidak,
hanya murid lain saja yang menganggap seperti itu, kami tidak pernah
beranggapan seperti itu” kata Jonghyun sunbae lagi. Seperti nya diantara mereka
berlima, Jonghyun sunbae lah yang paling ramah atau mungkin hanya perasaan ku
saja karena kami memang baru kenal. Padahal Jinki sunbae yang mengajakku untuk
makan sebagai permintaan maaf nya, tapi dari tadi dia hanya diam dengan wajah
tanpa ekspresi.
“Kau
mau makan apa Yongri?” tanya Minho sunbae padaku.
“Aku?”
tanya ku tidak percaya seorang Minho menanyakan aku untuk makan apa. “Samakan
saja dengan mu sunbae”
“Dari
tadi kau selalu saja menyebut kami dengan sebutan sunbae. Panggil saja kami
oppa” kata Kibum sunbae.
“Ne”
ucap ku tak percaya. Aku boleh menyebut mereka dengan sebutan oppa. Mimpi apa
aku malam tadi?
“Tentu
saja kau tidak perlu menyebut ku dengan sebutan oppa, Yongri” ucap Taemin. Aku
dan mereka semua tertawa. Ah,, akhirnya Jinki sunbae menampakkan ekspresinya.
End
of Yongri’s POV
***
Minho’s
POV
Yeoja itu, Sung Yongri. Tadi nya aku
mengikuti taruhan ini hanya karena permintaan Kibum. Semua ini hanya untuk
membantu Jinki Hyung. Aku tidak tertarik dengan yeoja yang seumuran dengan ku,
apalagi dia lebih muda dari ku. Tapi entah mengapa, sikap nya yang dingin dan
tidak terlalu banyak bicara itu membuat ku tertarik dan semakin penasaran
terhadap nya. Maafkan aku hyung, tadinya aku pikir kali ini aku akan mengalah
untuk mu. Tapi tidak hyung, aku tidak akan kalah dari mu.
End
of Minho’s POV
***
Yongri
sedang duduk di halte menunggu kedatangan bus untuk mengantar pulang ke
rumahnya. Matahari yang lumayan cerah di musim dingin menyilaukan matanya. Dari
arah yang menyilaukan tersebut muncul sekelompok bayangan, sekelompok yeoja
yang sangat dikenalnya, f(x).
Yongri’s
POV
Huh,,,
Desah ku dalam hati ketika mengenali sekelompok yeoja tersebut.
“Hei”
ucap Sulli dengan wajah bak harimau yang tak mau melepaskan mangsa yang ada
didepan matanya.
Aku hanya bisa menunduk. Bukankah
semua tugas mereka sudah aku kerjakan?
“Hei” ucap Amber sambil memegang
erat daguku hingga kepalaku terangkat. Aku meringis kesakitan. “Kita-kita masih
punya urusan sama lo!” bentak nya dengan mata yang hampir keluar dari
tempatnya.
“Apa lagi?” tanya ku. “Bukankah
semua tugas kalian sudah aku kerjakan?”
“Bukan itu” kata Amber sambil
mempererat genggaman tangan nya didagu ku.
“Berani-berani nya kau mendekati
para shinee” ucap Victoria dengan nada sengau.
“Ma.. mak..ksudnya?” ucap ku terbata
karena genggaman tangan Amber semakin erat.
“Pokoknya sekali lagi jika kau
berani mendekat dengan shinee kau akan ku habisi” ucap Crystal dengan beringas.
“Sudah,” kata Luna ketakutan. Luna
berbisik pada Amber seolah mengucapkan kata-kata sihir yang dapat melepaskan
tangan Amber dari wajah ku.
“Urusan kita masih belum selesai”
Amber menyeringai padaku.
“Yongri” seorang namja memanggil ku.
Kuarah kan wajah ku menuju sumber suara yang memanggilku. “Minho oppa”, ucap ku
kecewa. Padahal aku sangat berharap suara itu berasal dari Jinki oppa.
“Kau mau pulang?” tanya Minho
retoris. “Bagaimana kalau aku antarkan kau pulang?”
“Tidak, tidak perlu. Aku bisa pulang
sendiri” ucap ku menolak dengan senyuman termanis yang pertama kali
kusunggingkan.
*TBC*
Bagaimana???
penasaran kah??
gimna yah lanjutannya?
rcl ya,,
0 komentar:
Posting Komentar