RSS

Omo, Mr. Kim! (Part 3)


Judul   : Omo, Mr.Kim!, part 3
Author : Zie
Cast     :Key Shinee, Hyunna, Hyunjae, ang the other cast
Genre   :AU, Romance

warning!!!
gaje sangat-sangat-sangat!!!

Kurasakan cahaya matahari masuk kedalam kamar ku. Aku menarik selimut ku berusaha menenggelamkan tubuh ku didalam nya. Eomma menarik selimut ku yang kemudian aku tarik paksa kembali.
“Eomma, sebentar lagi saja. Bukankah mulai hari ini aku libur eomma.” Aku menggeliat, masih dengan mata tertutup.
Kurasakan cahaya matahari sudah masuk kedalam kamar ku. Bahkan hangat nya menerpa wajah ku. Mungkinkah ini sudah siang?  Apakah aku sudah tidur terlalu lama sehingga matahari sudah masuk kedalam kamar ku? Aku berusaha membuka mata ku yang masih berat karena mengantuk. Aku mengerjapkan mata sebentar dan omo! Wajah Mr. Kim kini berada tepat dihadapanku. Aku cepat menarik wajah ku dan bangkit dari ranjang.
                “Apa yang anda lakukan Mr. Kim?” pekik ku.
                “Kau itu tunangan ku, mengapa berbicara seformal itu? Dan lagi, Mr. Kim. Sebutan itu cukup menggangguku, panggil saja aku Kibum. Dan kau cepat mandi sana, eomma dan appa sudah menunggu diruang makan” kata Mr. Kim sambil berlalu keluar dari kamar ku. Dasar! Apakah dia suka sekali mengejutkan orang? Tapi jika diingat-ingat, dia memang suka sekali mengejutkan mahasiswa dengan hukuman nya yang aneh-aneh terhadap mahasiswa yang tidak disiplin. Astaga, sejak kapan aku memanggil Mr. Kim dengan sebutan dia. Aku menggeleng-gelengkan kepala ku kemudian menuju kamar mandi.
                Tak berapa lama aku keluar kamar untuk menuju ruang makan. Tapi dimana ruang makan? Astaga, lagi-lagi aku tersesat di rumah ini. Ruang makan nya dimana? Rintih ku dalam hati. Memang aku pernah bermimpi untuk memiliki rumah yang besar. Tapi seperti nya sekarang aku sudah mengurungkan niat ku itu, karena ternyata mungkin saja seseorang tersesat didalam rumah yang besar.
                Aku berjalan kesana kemari, tapi aku tidak juga menemukan ruang makan. Bahkan untuk kembali kekamar ku lagi saja aku sudah tidak ingat lagi harus kemana? Dan lebih parahnya, tidak ada satupun pelayan yang berseliweran disekitar sini. Dimana mereka?
                “Kau disini rupanya”
                “Mr. Kim” pekik ku keras. “Anda mengagetkan ku saja”
                “Kau yang suka sekali terkejut” ujar Mr. Kim sambil tertawa. Anda sangat berbeda ketika berada di kampus Mr. Kim. Ketika dikampus anda sangat galak, ck ck ck.
“Itu karena kau lucu sekali” ujar nya.
“Omo, apa anda bisa membaca pikiran?” tanya ku pelan pada Mr. kim. Mr. Kim hanya diam. Ishh, dia kembali lagi menjadi sosok yang dingin. Orang seperti apa anda itu Mr. Kim? Kau bersikap begitu dingin dan galak tapi kau juga bersikap sangat ramah dan ceria. Belum lagi malam tadi, malam tadi kau menangis.
Menangis? Bukankah malam tadi aku melihatnya menangis dan aku, aku, apa aku tertidur didepan pintu kamarnya? Bagaimana ini? Tidak, tentu saja setelah itu aku kembali kekamar. Jika tidak, bagaimana mungkin ketika bangun aku sudah berada dikamarku. Tapi bagaimana jika aku memang benar-benar tertidur didepan kamar nya? Lalu siapa yang memindahkan ku kekamar ini? Ah, molla,,
“Mr. Kim,” panggil ku.
“Sudah kubilang kau jangan memanggilku begitu. Panggil saja aku Kibum atau kau ingin memanggil ku oppa?” tanya nya. “Yah, kurasa lebih baik kau memanggil ku oppa” ujarnya lagi tanpa persetujuan dari ku. Aku mengurungkan niat ku untuk bertanya. Tentu saja malam tadi aku kembali kekamar ku. Haha, bodohnya aku gumam ku sendiri sambil memukuli kepala ku.
“Kau mau berdiri disana saja dan membiarkan oppa mu ini berjalan sendiri?”
Hei, bukankah ia tadi membolehkan ku memanggilnya dengan sebutan oppa? Wah, wajah mu memang masih tampan Mr. Kim, tapi menurut ku jarak usia diantara kita sangat jauh Mr. Kim. Kau itu dosen ku.
“Baiklah ahjussi,” ujar ku mendahului nya berjalan. Yah, kau lebih pantas untuk kupanggil ahjussi.
“Ya!!! Usia ku ini tidak terlalu jauh dengan mu,” bentak Mr. Kim yang kuacuhkan begitu saja. Seumuran dia bilang? Ishh, aku tidak setua dirimu.
“Hei, kita hanya berbeda 3 tahun saja,” ujar nya meyakinkan
^^
                Aku baru saja selesai menyantap sarapan bersama Mr. Kim dan ahjuma serta ahjussi Kim, atau harus ku sebut sekarang sebagai eomma dan appa. Setelah selesai, Mr. Kim –maksud ku Kibum- dan Tn. Kim –appa ku atau calon mertua ku(?)- mereka berdua sedang pergi bermain golf dengan relasi bisnis Tn. Kim. Dan sekarang eomma mengajak ku kesebuah ruangan yang dipenuhi dengan rak-rak buku. Eomma mempersilakan ku duduk di sofa. Ia mengambil sebuah buku, bukan, tapi sebuah album foto. Eomma kemudian duduk disamping ku.
                “Ini adalah foto-foto Kibum sewaktu kecil,” kata beliau sambil membuka lembar demi lembaran album foto tersebut. Inikah Mr. Kim sewaktu kecil? Kulihat foto-foto tersebut satu persatu. Wajah nya begitu murni dan masih polos. Sejak kecil pun wajahnya sudah terlihat tampan. Sekali-sekali aku mengomentari foto-foto tersebut.
“Wah, dia lucu sekali saat memakai seragam SMP ini. Dia terlihat masih sangat imut.” Eomma menanggapi nya dengan tersenyum. “Ternyata dia memang terlihat awet muda sejak kecil, eoh” komentar ku lagi.
“Oh, ya eomma. Bolehkah aku bertanya?” eomma hanya mengangguk. “Sekarang berapa usia Mr. Kim eomma?” tanya ku penasaran.
“Menurut mu?” eomma balik bertanya.
“Aku tidak tahu eomma. Wajah nya terlihat masih muda, makanya aku penasaran dengan usianya” ujar ku yang terlewat jujur. Eomma menarik nafas dalam. Apa menanyakan umur adalah sesuatu yang tidak sopan? Tapi kemudian eomma malah tertawa. Mengapa mendadak tertawa? Apa yang lucu? Astaga, jangan-jangan bakat Mr. Kim yang mendadak tertawa diperoleh dari eommanya?
“Sekarang usia nya 23 tahun,” ujar eomma yang sanggup membuat ku membelalakkan mata. “Dia lulus dari high school di usia 12 tahun” eomma menjelaskan.
“Jadi Mr. Kim itu sangat pintar? Eh, tidak. Dia itu jenius.”
“Begitulah”
Berarti apa yang dikatakan Mr. Kim tadi benar? Ia hanya berbeda 3 tahun dari usia ku.
“Oh, ya Hyunna. Mengapa kau memanggil Kibum dengan sebutan Mr. Kim?”
“Mungkin karena sudah terbiasa memanggil nya di kampus eomma”
“Jadi Kibum mengajar di kelas mu juga?”
“Iya eomma”
“Tapi sekarang dia adalah tunangan mu, kau bisa memanggil namanya saja,”
“Atau kau panggil aku oppa,” putus Mr. Kim yang baru masuk.
“Benar,” kata eomma histeris. Mengagetkan ku saja. “Kau panggil Kibum, oppa saja”
“Ne, eomma”
“Kalau begitu coba kau panggil aku oppa,” ujar Kibum.
“Emm, menurut ku mungkin kupanggil Kibum saja”
“Jangan, harus oppa,” ujar eomma.
“O,,oppa,” ujar ku yang mungkin terdengar kasar.
“Kau mengajak ku berkelahi eoh? Mengapa memanggilku begitu?” teriaknya. Eomma hanya tersenyum melihat tingkah Kibum.
^^
                TBC
gimana???
jgn lupa komen ya,,,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar