Cast :
·
Putri Salju
·
Kim Sunggyu
·
Jang Dongwoo
·
Nam Woohyun
·
Lee Howon
·
Lee Sungyeol
·
Kim Myungsoo
·
Lee Sungjong
·
Dll
Genre : GG *GAJE DAN GALAU
Rating : General
Author : Zie,,
p.s uda pernah q publish di fb q,,
Disebuah
kerajan hidup lah seorang putri yang cantik, bernama gyeo ul. Meskipun namanya
gyeo ul, nama beken nya adalah putri salju. Putri tersebut memiliki kulit yang
putih, bibir yang merah, dan bola mata yang hitam. Putri tersebut memiliki
eomma tiri yang jahat.
“gyeo
ul,cuciin nih pakaian,” teriak eomma tiri nya nyuruh-nyuruh gyeo ul.
“tapi
eomma, ini bukan cerita cinderella kan eomma? Kenapa eomma nyuruh-nyuruh aku?”
Tanya putri gyeo ul yang emang dari lahir sudah blo’on.
“suka-suka
eomma donk, kan sama-sama sebagai ibu tiri yang kejam,” ujar eomma nya membela diri.
“tapi bener juga ya, ntar ceritanya gak nyambung,” sambung eomma tiri nya gyeo
ul yang ikutan ketularn blo’on nya.
akhirnya
gyeo ul tidak jadi mencuci pakaian eomma nya karena cucian nya udah di paketin
buat di laundry aja. Sedangkan gyeo ul, karena tidak jadi mencuci pakaian, ia
akhirnya pergi ke salon aja. Dan eomma nya juga balik kecerita utama.
“wajan
ajaib,” sapa eomma tiri pada wajan hitam yang ada dihadapannya. “siapa yang
paling cantik di dunia ini?” Tanya eomma tiri nya gyeo ul dengan bodoh nya
karena menganggap hal penting di dunia hanyalah menjadi cantik. Sang wajan
ajaib pun menyahut, “ tentu saja ratu yang paling cantik,ratu ku. Tapi putri
salju seribu kali lebih cantik, *dan author sejuta kali lebih cantik,*reader
pada ngasah golok*”
“apa?”
Pekik eomma tiri gyeo ul dengan mata melotot dan wajah yang di close up, belum
lagi pake musik jjreng-jjeng-jeng-jeng ala-ala sinetron indonesia.
“pengawal,”
ujar eomma tirinya gyeo ul.
“ada apa nyah?”
“nonya, nyonya. Panggil
ratu” bentak sang ratu.
“bunuh gyeo ul sekarang juga!” Perintah ratu.
“tapi kan putri
lagi di salon nyah. Nanti kalau saya bunuh putri sekarang juga, bisa-bisa saya
ditangkap polisi nyah. Saya mah gak berani. Trus gimana saya ngidupin anak
istri saya di kampung. Ntar mereka mesti makan apa nyah?” Keluh sang pengawal.
“bodoh,
kan bisa di bawa ketempat lain, lalu bunuh dia. Dan sebagai buktinya, bawakan
aku paru-paru dari gyeo ul,” ujar eomma tiri garang.
“baik
nyah, eh ratu.”
akhirnya
berangkat lah sang pengawal untuk membunuh gyeo ul.
“jangan,,,jangan
bunuh saya,” rengek gyeo ul dengan wajah memelas kaya jemuran yang mau diperas
biar kering.
“tapi
saya harus membunuh kamu,”ujar sang pembunuh*plin-plan, bentar-bentar pengawal,
bentar-bentar pembunuh. “saya mah gak tega ngebunuh kamu, tapi kumaha atuh,
saya lebih tidak tega lagi kalau anak istri saya gak bisa makan lagi, gara-gara
saya dipecat nyonya,” kata sang pengawal dengan wajah yang lebih memelas lagi.
“bagaimana
jika saya pergi kehutan dan tidak akan kembali lagi. Kamu katakan pada ratu
kalau kamu sudah membunuh saya,” kata gyeo ul.
sang
pembunuh pun setuju, ia pikir di hutan pun gyeo ul akhirnya akan mati karena
banyak binatang buas dalam hutan. Dan untuk paru-paru yang diminta ratu sebagai
bukti, sang pengawal berpikir keras. Tanpa sengaja sang pengawal melihat ada
seekor babi lewat dihadapannya. Akhirnya, sebagai ganti paru-paru gyeo ul ia
menggunakan paru-paru dari babi tersebut yang sebenarnya adalah babi ngepet
yang kesasar di hutan.
gyeo
ul pun berjalan memasuki hutan. Ia berjalan jauh masuk kedalam hutan. Di dalam
hutan ia menemukan sebuah rumah. Karena dilanda rasa lelah, ia memberanikan
diri untuk memasuki rumah tersebut. Karena gyeo ul juga kelaparan gara-gara
habis nyalon tadi pagi gak sempeet sarapan, ia langsung menuju dapur. Wajahnya berbinar-binar
seketika ia melihat meja makan. Diatas meja sudah tersaji semur jengkol dan
lalapan pete, makanan kesukaan putri. Ia melahap makanan sampai habis.
lelah
menghabiskan semur jengkol dan lalapan pete, putri menuju kamar. Meskipun sebelumnya
tadi nyasar ke kamar mandi dulu karena kamar mandinya ada tujuh. Didalam kamar
ia menemukan ada 7 ranjang. Ia menghitung kancing dibaju nya karena bingung
harus tidur menggunakan ranjang yang mana. Selesai menghitung kancing, ia
akhirnya memutuskan untuk berbaring di sembarang ranjang saja.
+++
para
kurcaci baru saja selesai bekerja dan mereka pulang kerumah. Sampai didepan
rumah, mereka menemukan sesuatu yang aneh pada rumah mereka. Namun sungjong
yang kelaparan akhirnya menghiraukan kejanggalan yang terjadi dirumah mereka
dan langsung menuju dapur.
“siapa
yang membuka pintu rumah kita?” Tanya kurcaci pertama, sunggyu.
“siapa
yang menggunakan sandal ku?” Tanya kurcaci kedua, dongwoo.
“siapa
yang menggunakan piring ku?” Tanya kurcaci ketiga,woohyun.
Mereka sudah berada di dapur saat
ini.
“siapa
yang menggunakan sendok ku?” Tanya kurcaci keempat, howon.
“siapa
yang memakan semur jengkol ku?” Tanya kurcaci ke tujuh, sungjong.
“siapa
yang menggunakan garfu ku?” Tanya kurcaci kelima, sungyeol.
“siapa
yang memakan semur jengkol ku?” Tanya sungjong.
“siapa
yang menggunakan sampo ku?” Tanya kurcaci keenam, myungsoo.
“siapa
yang memakan semur jengkol ku?” Tanya sungjong, lagi yang mendapat tatapan
tajam dari kurcaci yang lain.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaa…….”
Teriak sunggyu dari dalam kamar. Mereka berenam sontak berlari menemui sunggyu
di dalam kamar.
“siapa
yang berbaring diranjang ku?” Ujar sungjong ketika sampai di dalam kamar.
Akhirnya ia mempunyai kalimat yang berb eda untuk dikatakan.
putri
menggeliat sedikit lalu menguap lebar-lebar dan akhirnya terbangun dari tidur
nya.
“siapa
kamu?” Tanya howon.
“rumah
mu dimana?” Tanya myungsoo.
“orang
tua mu siapa?” Tanya wohyun.
“udah
punya pacar belum?” Tanya sungyeol yang disambut tatapan tajam dari yang lain.
“siapa
yang memakan semur jengkol ku?” tanya sungjong setengah berteriak, kesal karena
tidak juga ada yang menyahut. Ia kembali lagi dengan kalimat pertamanya lagi.
“itu
aku, maafkan aku,” ujar putri salju.
“nama
mu siapa?” Tanya howon sekali lagi.
“aku
gyeo ul, tapi nama beken ku putri salju,” jawab gyeo ul. “kalian siapa?” Tanya
gyeo ul.
“aku
howon,” sahut howon. “dia sunggyu, sungyeol, sungjong, dongwoo, myungsoo, dan
wohyun. Kami adalah infinite, tapi karena author nya saraf makanya kita jadi
kurcaci disini” *author ngasah golok, infinite : bener kan, masa namja tampan
kaya kita-kita jadi kurcaci?*
“kenapa
kau bisa ada disini?” Tanya dongwoo. Putri pun menceritakan semuanya. Ia menceritakan
tentang ratu yang jahat, pengawal yang ingin membunuh nya, dibuang kehutan,
hingga akhirnya makan semur jengkol dan lalapan pete.
“jadi
kau juga suka semur jengkol dan pete?” Tanya sungjong. Putri mengangguk.
+++
“wajan,
wajan ajaib. Siapakan yang paling cantik di negeri ini?” Tanya ratu pada wajan
gosong dihadapannya.
“tentu
saja kau ratu, tapi lebih cantik lagi putri salju yang tinggal di hutan,” sahut
sang wajan ajaib.
“apa?”
*jjerengjengjeng.
ratu
pun akhirnya memutuskan untuk membunuh putri salju bukan dengan kaki tangannya
melainkan dengan tangan nya saja*abaikan*. Dengan berpakaian lengkap layaknya
seorang nenek-nenek, berangkatlah sang ratu kedalam hutan. Sampainya di dalam
hutan, ia menemukan sebuah rumah yang ditinggali oleh kurcaci infinite.
tok,tok,tok,
ratu mengetuk pintu.
“assalamu’alaikum,”
ujar ratu.
“lewatin
aja,” sahut putri dari dalam rumah yang mengira orang yang datang adalah orang
yang sering minta sumbangan.
“
saya penjual buah,” ujar ratu.
“oh,
saya kira…” ucapan putri menggantung.
“tapi saya
dilarang para kurcaci untuk membuka pintu rumah untuk siapapun.”
“tidak
apa, saya bukan orang jahat. Saya hanyalah seorang nenek yang ingin menghidupi
kehidupan saya dari berjualan buah.”
karena
merasa kasihan, putri pun akhirnya membuka pintu rumah.
“silakan,
makan lah apel ini,” ujar ratu yang menyamar sebagai nenek.
“tapi
bukankah kau menggunakan tali untuk mencekik ku lalu menggunakan sisir beracun
dan kemudian baru menggunakan apel beracun, mengapa langsung memberikan ku apel
beracun?” Putri kebingungan.
“karena
si author gelo itu malas ngetik nya, makanya ceritanya di bikin singkat aja”
sahut ratu.
“oh,
begitu,” ujar putri dengan tampang blo’on.
“betul,betul,betul,”
sahut ratu.
“tapi
aku gak suka apel, aku suka nya pete sama jengkol. Ada gak pete atau jengkol
nya?” Tanya putri dengan polosnya.
“ceritanya
kan apel beracun,” gerutu ratu. “tapi tidak apa-apa juga. Jengkol juga termasuk
buah,” ujar sang ratu. “ini, jengkol nya.” Ratu menyerahkan jengkol ke putri.
belum
sempat putri menghabiskan gigitan jengkol nya, putri sudah tergeletak ditanah. Dengan
perasaan yang berbunga-bunga ratu akhirnya kembali ke istana. Ia kembali
menanyakan kepada wajan gosong yang ajaib tersebut.
“hai
wajan, siapa yang paling cantik di negri ini?”
“tentu
saja kau, ratu.”
+++
Para kurcaci sudah
kembali kerumahnya. Mereka terkejut dengan keadaan putri yang sudah tak
sadarkan diri lagi.
“putri,”
pekik woohyun dengan nada tinggi nya.*maklum, main vocal*
“tidak,,,dak,,,dak,,dak,,,”
ujar dongwoo dengan gaya slow motion berjalan mendekati putri. “ratu berhasil
membunuh gyeo ul”
“apakah
gyeo ul meninggal?” Tanya myungsoo yang dibalas jitakan keras dari hoowon.
“bagaimana
ini?” Kata sunggyu khawatir.
“iya,
bagaimana ini?” Ujar sungyeol.
“aku
ada ide,” ujar sungjong. Di kepala nya sudah muncul lampu yang menyala.
“bagaimana kalau kita undi aja”
“jangan,
aku tidak setuju. Jika aku yang terpilih, mana mungkin aku bisa menggali
kuburan untuk putri sendirian?” Rengek dongwoo.
“lalu
bagaiman kita menguburkan putri?” Woohyun kebingungan.
“kita
buatkan saja peti dari kaca, jadi kita tidak usah menggali tanah,” kata sunggyu
memberi saran sebagai kurcaci tertua.
mereka
pun akhirnya membuatkan peti untuk putri dari kaca. Mereka begitu menyayangi
gyeo ul. Setiap hari, seorang dari mereka selalu tinggal dirumah dan tidak ikut
bekerja untuk menjaga jasad putri. Hari-hari berlalu, minggu –minggu dilewati,
bulan-bulan pun silih berganti, mereka tetap menjaga gyeo ul. Jasad gyeo ul pun
tidak membusuk. Ia tetap cantik dengan kulit yang putih dan bibir yang merah. Karena
para kurcaci selalu rajin memasukkan kapur barus didalam peti putri, jadi bebas
ngengat, kecoa atau pun serangga lain.
singkat
cerita, muncullah seorang pangeran yang entah mengapa sampai nyasar masuk
kedalam hutan. Si pangeran melihat sebuah peti kaca yang didalam nya terdapat
seorang putri yang cantik. Pangeran pun meminta para kurcaci untuk membuka peti
tersebut.
“untuk
apa?” Tanya sunggyu.
“kami
tidak mengizinkannya,” tolak howon.
namun
setelah mandi kembang tujuh rupa yang diambil dari tujuh benua dengan air dari
tujuh samudra ditambah lagi wajah
memelas dari sang pangeran, sang pangeran pun diijinkan untuk membuka peti
tersebut.
sang
pangeran mendekatkan wajah nya ke wajah gyeo ul. Ia sudah memonyongkan bibir
nya sepanjang lima centimeter. Sejurus kemudian, ia menjauhkan wajah nya dari
putri.
“tidak,”
ujar pangeran ragu.
“mengapa
pangeran?” Tanya dongwoo.
“iya,
mengapa tidak jadi pangeran?” Ulang sungyeol.
“tentu
saja, ini bukan cerita putri tidur kali. Kalau putri tidur baru dibangunkan
dengan ciuman” ujar myungsoo.
“bener
juga ya,” kata sungyeol dan dongwoo bersamaan seraya menggaruk-garuk kepala
mereka yang tidak gatal.
“bukan
begitu,” pangeran mengelak.
“lalu
mengapa pangeran?” tanya para kurcaci.
“aku
tidak sanggup menerima pesona aroma mulut putri yang bau jengkol,” pangeran
menjelaskan. Tentu saja, terakhir kali yang dimakan putri adalah jengkol
beracun.
“benar,
bau jengkol,” kata woohyun.
“memangnya
kenapa? Jengkol kan enak,” kata sungjong.
“cium
saja, pangeran,” kata sunggyu.
“andwae!!!”
Teriak pangeran. Tangan nya tidak sengaja memukul punggung putri. *gak tau deh
posisinya gimana?*
jengkol
yang menyangkut di tenggorokan gyeo ul keluar. Gyeo ul pun terbangun dari tidur
panjangnya.
“pangeran,
kau sudah menyelamat kan ku,” kata gyeo ul.
“betul,betul,betul”
kata pangeran. “ikutlah dengan ku ke istana dan menikahlah dengan ku”ajak
pangeran.
putri
memikirkan permintaan pangeran baik-baik. Lama berfikir akhirnya ia menjawab,
“maafkan aku pangeran, aku tidak bisa.” Jika di dongeng lain, putri akan
menerima. Putri gyeo ul malah menolak pangeran. Bukannya sombong, karena
menolak pangeran. Namun putri memiliki hati yang tulus. Ia tidak ingin bersikap
bagai kacang yang lupa kulitnya. Meskipun ia telah diperlakukan seperti itu
oleh ratu, ia tidak mengambil sikap yang sama. Ia tidak tega meninggalkan para
kurcaci yang telah menolongnya dikala sang ratu membuang nya kehutan. Lagipula
ceritanya kan putri salju dan tujuh kurcaci, masa putri salju berakhir dengan
pangeran???
“jadi
kau tidak meninggalkan kami putri?” Tanya myungsoo. Putri menganggukkan kepala
nya. Para kurcaci bersorak kegirangan.
“siapa
yang bisa menolak pesona kami,” kata sunggyu bangga.
Pangeran pun
akhirnya pulang dengan tangan hampa dan hati yang pilu teriris sembilu. Ditengah
perjalanannya, ia menemukan sesosok wanita yang cantik*bukan hantu*. Wanita
tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ratu. Sang ratu sedang sibuk nya
bertanya-tanya dengan wajan ajaib.
“maukah kau
menikah dengan ku?” Pinta pangeran pada ratu yang ternyata telah jatuh cinta
pada ratu sejak pandangan pertama.
“siapa yang paling
cantik di negri ini?” Tanya ratu kesal karena sang wajan ajaib sudah tidak lagi
menyahut.
“kau ratu ku,
tentu saja kau. Karena itu menikahlah dengan ku,” jawab pangeran.
“benarkah?” Kata
ratu tersipu malu-malu harimau dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.
“baiklah, aku setuju.”
Pesta pernikahan
eomma tiri dari gyeo ul dan pangeran pun diadakan. Pesta dihadiri oleh putri
salju dan juga kurcaci infinite. Sekaligus juga dihadiri oleh Cinderella, belle
dari beauty and the beast, aurora sang putri tidur, serta putri jasmine. Namun sayang sungguh disayangkan
saudara-saudara. Putri ariel tidak bisa datang karena harus kembali ke samudra
atlantis untuk mengunjungi ayahnya, raja neptunus.
Akhirnya semua
hidup bahagia di dunia. *kenapa didunia? Karena cerita yang diakhirat author
gak tau #abaikan
FIN.
0 komentar:
Posting Komentar