RSS

Fanfic - Putri Tidur dan 7 Kurcaci


Putri Salju Dan 7 Kurcaci Infinite

Cast       :
·         Putri Salju
·         Kim Sunggyu
·         Jang Dongwoo
·         Nam Woohyun
·         Lee Howon
·         Lee Sungyeol
·         Kim Myungsoo
·         Lee Sungjong
·         Dll
Genre : GG *GAJE DAN GALAU
Rating : General
Author : Zie,,
p.s uda pernah q publish di fb q,,

                Disebuah kerajan hidup lah seorang putri yang cantik, bernama gyeo ul. Meskipun namanya gyeo ul, nama beken nya adalah putri salju. Putri tersebut memiliki kulit yang putih, bibir yang merah, dan bola mata yang hitam. Putri tersebut memiliki eomma tiri yang jahat.
                “gyeo ul,cuciin nih pakaian,” teriak eomma tiri nya nyuruh-nyuruh gyeo ul.
                “tapi eomma, ini bukan cerita cinderella kan eomma? Kenapa eomma nyuruh-nyuruh aku?” Tanya putri gyeo ul yang emang dari lahir sudah blo’on.
                “suka-suka eomma donk, kan sama-sama sebagai ibu tiri yang kejam,” ujar eomma nya membela diri. “tapi bener juga ya, ntar ceritanya gak nyambung,” sambung eomma tiri nya gyeo ul yang ikutan ketularn blo’on nya.
                akhirnya gyeo ul tidak jadi mencuci pakaian eomma nya karena cucian nya udah di paketin buat di laundry aja. Sedangkan gyeo ul, karena tidak jadi mencuci pakaian, ia akhirnya pergi ke salon aja. Dan eomma nya juga balik kecerita utama.
                “wajan ajaib,” sapa eomma tiri pada wajan hitam yang ada dihadapannya. “siapa yang paling cantik di dunia ini?” Tanya eomma tiri nya gyeo ul dengan bodoh nya karena menganggap hal penting di dunia hanyalah menjadi cantik. Sang wajan ajaib pun menyahut, “ tentu saja ratu yang paling cantik,ratu ku. Tapi putri salju seribu kali lebih cantik, *dan author sejuta kali lebih cantik,*reader pada ngasah golok*”
                “apa?” Pekik eomma tiri gyeo ul dengan mata melotot dan wajah yang di close up, belum lagi pake musik jjreng-jjeng-jeng-jeng ala-ala sinetron indonesia.
                “pengawal,” ujar eomma tirinya gyeo ul.
“ada apa nyah?”
“nonya, nyonya. Panggil ratu” bentak sang ratu.
 “bunuh gyeo ul sekarang juga!” Perintah ratu.
“tapi kan putri lagi di salon nyah. Nanti kalau saya bunuh putri sekarang juga, bisa-bisa saya ditangkap polisi nyah. Saya mah gak berani. Trus gimana saya ngidupin anak istri saya di kampung. Ntar mereka mesti makan apa nyah?” Keluh sang pengawal.
              “bodoh, kan bisa di bawa ketempat lain, lalu bunuh dia. Dan sebagai buktinya, bawakan aku paru-paru dari gyeo ul,” ujar eomma tiri garang.
                “baik nyah, eh ratu.”
                akhirnya berangkat lah sang pengawal untuk membunuh gyeo ul.
                “jangan,,,jangan bunuh saya,” rengek gyeo ul dengan wajah memelas kaya jemuran yang mau diperas biar kering.
                “tapi saya harus membunuh kamu,”ujar sang pembunuh*plin-plan, bentar-bentar pengawal, bentar-bentar pembunuh. “saya mah gak tega ngebunuh kamu, tapi kumaha atuh, saya lebih tidak tega lagi kalau anak istri saya gak bisa makan lagi, gara-gara saya dipecat nyonya,” kata sang pengawal dengan wajah yang lebih memelas lagi.
                “bagaimana jika saya pergi kehutan dan tidak akan kembali lagi. Kamu katakan pada ratu kalau kamu sudah membunuh saya,” kata gyeo ul.
                sang pembunuh pun setuju, ia pikir di hutan pun gyeo ul akhirnya akan mati karena banyak binatang buas dalam hutan. Dan untuk paru-paru yang diminta ratu sebagai bukti, sang pengawal berpikir keras. Tanpa sengaja sang pengawal melihat ada seekor babi lewat dihadapannya. Akhirnya, sebagai ganti paru-paru gyeo ul ia menggunakan paru-paru dari babi tersebut yang sebenarnya adalah babi ngepet yang kesasar di hutan.
                gyeo ul pun berjalan memasuki hutan. Ia berjalan jauh masuk kedalam hutan. Di dalam hutan ia menemukan sebuah rumah. Karena dilanda rasa lelah, ia memberanikan diri untuk memasuki rumah tersebut. Karena gyeo ul juga kelaparan gara-gara habis nyalon tadi pagi gak sempeet sarapan, ia langsung menuju dapur. Wajahnya berbinar-binar seketika ia melihat meja makan. Diatas meja sudah tersaji semur jengkol dan lalapan pete, makanan kesukaan putri. Ia melahap makanan sampai habis.
                lelah menghabiskan semur jengkol dan lalapan pete, putri menuju kamar. Meskipun sebelumnya tadi nyasar ke kamar mandi dulu karena kamar mandinya ada tujuh. Didalam kamar ia menemukan ada 7 ranjang. Ia menghitung kancing dibaju nya karena bingung harus tidur menggunakan ranjang yang mana. Selesai menghitung kancing, ia akhirnya memutuskan untuk berbaring di sembarang ranjang saja.
+++
                para kurcaci baru saja selesai bekerja dan mereka pulang kerumah. Sampai didepan rumah, mereka menemukan sesuatu yang aneh pada rumah mereka. Namun sungjong yang kelaparan akhirnya menghiraukan kejanggalan yang terjadi dirumah mereka dan langsung menuju dapur.
                “siapa yang membuka pintu rumah kita?” Tanya kurcaci pertama, sunggyu.
                “siapa yang menggunakan sandal ku?” Tanya kurcaci kedua, dongwoo.
                “siapa yang menggunakan piring ku?” Tanya kurcaci ketiga,woohyun.
Mereka sudah berada di dapur saat ini.
                “siapa yang menggunakan sendok ku?” Tanya kurcaci keempat, howon.
                “siapa yang memakan semur jengkol ku?” Tanya kurcaci ke tujuh, sungjong.
                “siapa yang menggunakan garfu ku?” Tanya kurcaci kelima, sungyeol.
                “siapa yang memakan semur jengkol ku?” Tanya sungjong.
                “siapa yang menggunakan sampo ku?” Tanya kurcaci keenam, myungsoo.
                “siapa yang memakan semur jengkol ku?” Tanya sungjong, lagi yang mendapat tatapan tajam dari kurcaci yang lain.
                “aaaaaaaaaaaaaaaaaa…….” Teriak sunggyu dari dalam kamar. Mereka berenam sontak berlari menemui sunggyu di dalam kamar.
                “siapa yang berbaring diranjang ku?” Ujar sungjong ketika sampai di dalam kamar. Akhirnya ia mempunyai kalimat yang berb eda untuk dikatakan.
                putri menggeliat sedikit lalu menguap lebar-lebar dan akhirnya terbangun dari tidur nya.
                “siapa kamu?” Tanya howon.
                “rumah mu dimana?” Tanya myungsoo.
                “orang tua mu siapa?” Tanya wohyun.
                “udah punya pacar belum?” Tanya sungyeol yang disambut tatapan tajam dari yang lain.
                “siapa yang memakan semur jengkol ku?” tanya sungjong setengah berteriak, kesal karena tidak juga ada yang menyahut. Ia kembali lagi dengan kalimat pertamanya lagi.
                “itu aku, maafkan aku,” ujar putri salju.
                “nama mu siapa?” Tanya howon sekali lagi.
                “aku gyeo ul, tapi nama beken ku putri salju,” jawab gyeo ul. “kalian siapa?” Tanya gyeo ul.
                “aku howon,” sahut howon. “dia sunggyu, sungyeol, sungjong, dongwoo, myungsoo, dan wohyun. Kami adalah infinite, tapi karena author nya saraf makanya kita jadi kurcaci disini” *author ngasah golok, infinite : bener kan, masa namja tampan kaya kita-kita jadi kurcaci?*
                “kenapa kau bisa ada disini?” Tanya dongwoo. Putri pun menceritakan semuanya. Ia menceritakan tentang ratu yang jahat, pengawal yang ingin membunuh nya, dibuang kehutan, hingga akhirnya makan semur jengkol dan lalapan pete.
                “jadi kau juga suka semur jengkol dan pete?” Tanya sungjong. Putri mengangguk.
+++
                “wajan, wajan ajaib. Siapakan yang paling cantik di negeri ini?” Tanya ratu pada wajan gosong dihadapannya.
                “tentu saja kau ratu, tapi lebih cantik lagi putri salju yang tinggal di hutan,” sahut sang wajan ajaib.
                “apa?” *jjerengjengjeng.
                ratu pun akhirnya memutuskan untuk membunuh putri salju bukan dengan kaki tangannya melainkan dengan tangan nya saja*abaikan*. Dengan berpakaian lengkap layaknya seorang nenek-nenek, berangkatlah sang ratu kedalam hutan. Sampainya di dalam hutan, ia menemukan sebuah rumah yang ditinggali oleh kurcaci infinite.
                tok,tok,tok, ratu mengetuk pintu.
                “assalamu’alaikum,” ujar ratu.
                “lewatin aja,” sahut putri dari dalam rumah yang mengira orang yang datang adalah orang yang sering minta sumbangan.
                “ saya penjual buah,” ujar ratu.
                “oh, saya kira…” ucapan putri menggantung.
“tapi saya dilarang para kurcaci untuk membuka pintu rumah untuk siapapun.”
                “tidak apa, saya bukan orang jahat. Saya hanyalah seorang nenek yang ingin menghidupi kehidupan saya dari berjualan buah.”
                karena merasa kasihan, putri pun akhirnya membuka pintu rumah.
                “silakan, makan lah apel ini,” ujar ratu yang menyamar sebagai nenek.
                “tapi bukankah kau menggunakan tali untuk mencekik ku lalu menggunakan sisir beracun dan kemudian baru menggunakan apel beracun, mengapa langsung memberikan ku apel beracun?” Putri kebingungan.
                “karena si author gelo itu malas ngetik nya, makanya ceritanya di bikin singkat aja” sahut ratu.
                “oh, begitu,” ujar putri dengan tampang blo’on.
                “betul,betul,betul,” sahut ratu.
                “tapi aku gak suka apel, aku suka nya pete sama jengkol. Ada gak pete atau jengkol nya?” Tanya putri dengan polosnya.
                “ceritanya kan apel beracun,” gerutu ratu. “tapi tidak apa-apa juga. Jengkol juga termasuk buah,” ujar sang ratu. “ini, jengkol nya.” Ratu menyerahkan jengkol ke putri.
                belum sempat putri menghabiskan gigitan jengkol nya, putri sudah tergeletak ditanah. Dengan perasaan yang berbunga-bunga ratu akhirnya kembali ke istana. Ia kembali menanyakan kepada wajan gosong yang ajaib tersebut.
                “hai wajan, siapa yang paling cantik di negri ini?”
                “tentu saja kau, ratu.”
+++
Para kurcaci sudah kembali kerumahnya. Mereka terkejut dengan keadaan putri yang sudah tak sadarkan diri lagi.
                “putri,” pekik woohyun dengan nada tinggi nya.*maklum, main vocal*
                “tidak,,,dak,,,dak,,dak,,,” ujar dongwoo dengan gaya slow motion berjalan mendekati putri. “ratu berhasil membunuh gyeo ul”
                “apakah gyeo ul meninggal?” Tanya myungsoo yang dibalas jitakan keras dari hoowon.
                “bagaimana ini?” Kata sunggyu khawatir.
                “iya, bagaimana ini?” Ujar sungyeol.
                “aku ada ide,” ujar sungjong. Di kepala nya sudah muncul lampu yang menyala. “bagaimana kalau kita undi aja”
                “jangan, aku tidak setuju. Jika aku yang terpilih, mana mungkin aku bisa menggali kuburan untuk putri sendirian?” Rengek dongwoo.
                “lalu bagaiman kita menguburkan putri?” Woohyun kebingungan.
                “kita buatkan saja peti dari kaca, jadi kita tidak usah menggali tanah,” kata sunggyu memberi saran sebagai kurcaci tertua.
                mereka pun akhirnya membuatkan peti untuk putri dari kaca. Mereka begitu menyayangi gyeo ul. Setiap hari, seorang dari mereka selalu tinggal dirumah dan tidak ikut bekerja untuk menjaga jasad putri. Hari-hari berlalu, minggu –minggu dilewati, bulan-bulan pun silih berganti, mereka tetap menjaga gyeo ul. Jasad gyeo ul pun tidak membusuk. Ia tetap cantik dengan kulit yang putih dan bibir yang merah. Karena para kurcaci selalu rajin memasukkan kapur barus didalam peti putri, jadi bebas ngengat, kecoa atau pun serangga lain.
                singkat cerita, muncullah seorang pangeran yang entah mengapa sampai nyasar masuk kedalam hutan. Si pangeran melihat sebuah peti kaca yang didalam nya terdapat seorang putri yang cantik. Pangeran pun meminta para kurcaci untuk membuka peti tersebut.
                “untuk apa?” Tanya sunggyu.
                “kami tidak mengizinkannya,” tolak howon.
                namun setelah mandi kembang tujuh rupa yang diambil dari tujuh benua dengan air dari tujuh samudra  ditambah lagi wajah memelas dari sang pangeran, sang pangeran pun diijinkan untuk membuka peti tersebut.
                sang pangeran mendekatkan wajah nya ke wajah gyeo ul. Ia sudah memonyongkan bibir nya sepanjang lima centimeter. Sejurus kemudian, ia menjauhkan wajah nya dari putri.
                “tidak,” ujar pangeran ragu.
                “mengapa pangeran?” Tanya dongwoo.
                “iya, mengapa tidak jadi pangeran?” Ulang sungyeol.
                “tentu saja, ini bukan cerita putri tidur kali. Kalau putri tidur baru dibangunkan dengan ciuman” ujar myungsoo.
                “bener juga ya,” kata sungyeol dan dongwoo bersamaan seraya menggaruk-garuk kepala mereka yang tidak gatal.
                “bukan begitu,” pangeran mengelak.
                “lalu mengapa pangeran?” tanya para kurcaci.
                “aku tidak sanggup menerima pesona aroma mulut putri yang bau jengkol,” pangeran menjelaskan. Tentu saja, terakhir kali yang dimakan putri adalah jengkol beracun.
                “benar, bau jengkol,” kata woohyun.
                “memangnya kenapa? Jengkol kan enak,” kata sungjong.
                “cium saja, pangeran,” kata sunggyu.
                “andwae!!!” Teriak pangeran. Tangan nya tidak sengaja memukul punggung putri. *gak tau deh posisinya gimana?*
                jengkol yang menyangkut di tenggorokan gyeo ul keluar. Gyeo ul pun terbangun dari tidur panjangnya.
                “pangeran, kau sudah menyelamat kan ku,” kata gyeo ul.
                “betul,betul,betul” kata pangeran. “ikutlah dengan ku ke istana dan menikahlah dengan ku”ajak pangeran.
                putri memikirkan permintaan pangeran baik-baik. Lama berfikir akhirnya ia menjawab, “maafkan aku pangeran, aku tidak bisa.” Jika di dongeng lain, putri akan menerima. Putri gyeo ul malah menolak pangeran. Bukannya sombong, karena menolak pangeran. Namun putri memiliki hati yang tulus. Ia tidak ingin bersikap bagai kacang yang lupa kulitnya. Meskipun ia telah diperlakukan seperti itu oleh ratu, ia tidak mengambil sikap yang sama. Ia tidak tega meninggalkan para kurcaci yang telah menolongnya dikala sang ratu membuang nya kehutan. Lagipula ceritanya kan putri salju dan tujuh kurcaci, masa putri salju berakhir dengan pangeran???
                “jadi kau tidak meninggalkan kami putri?” Tanya myungsoo. Putri menganggukkan kepala nya. Para kurcaci bersorak kegirangan.
                “siapa yang bisa menolak pesona kami,” kata sunggyu bangga.
Pangeran pun akhirnya pulang dengan tangan hampa dan hati yang pilu teriris sembilu. Ditengah perjalanannya, ia menemukan sesosok wanita yang cantik*bukan hantu*. Wanita tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ratu. Sang ratu sedang sibuk nya bertanya-tanya dengan wajan ajaib.
“maukah kau menikah dengan ku?” Pinta pangeran pada ratu yang ternyata telah jatuh cinta pada ratu sejak pandangan pertama.
“siapa yang paling cantik di negri ini?” Tanya ratu kesal karena sang wajan ajaib sudah tidak lagi menyahut.
“kau ratu ku, tentu saja kau. Karena itu menikahlah dengan ku,” jawab pangeran.
“benarkah?” Kata ratu tersipu malu-malu harimau dengan wajah memerah seperti kepiting rebus. “baiklah, aku setuju.”
Pesta pernikahan eomma tiri dari gyeo ul dan pangeran pun diadakan. Pesta dihadiri oleh putri salju dan juga kurcaci infinite. Sekaligus juga dihadiri oleh Cinderella, belle dari beauty and the beast, aurora sang putri tidur,   serta putri jasmine. Namun sayang sungguh disayangkan saudara-saudara. Putri ariel tidak bisa datang karena harus kembali ke samudra atlantis untuk mengunjungi ayahnya, raja neptunus.
Akhirnya semua hidup bahagia di dunia. *kenapa didunia? Karena cerita yang diakhirat author gak tau #abaikan

FIN.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar