RSS

Fanfic - The Villa

Hahaha,,,

aku mau ketawa dulu, akhirnya aku menyelesaikan lagi fanfic yang lagi-lagi gaje.
yea,, meskipun gaje-gaje gini, tapi tak apalah. Setiap hasil karya itu harus dihargai. sekecil apapun itu, ya kan?
Ni ff kolaborasi antara aku dan saeng ku, Sung Hyebyung.

ya udah, cekidot!!

THE VILLA

Author : Zie a.k.a Shin Yongjae & Chunchun a.k.a Sung Hyebyung
Cast    : Shinee, Sung Hyebyung, Shin Yongjae
Genre  : Horor, Mystery, Comedy (?) *seperti biasa, aku masih kurang ngerti nentuin genre
Disclaimer : Nie ff murni dari hasil imajinasi antara aku sama saeng ku.



 “Asyik,” seru Taemin kegirangan ketika sampai di sebuah villa di pegunungan. Mereka sedang berlibur melepas kepenatan setelah selesai konser.
“Wah, villa nya besar,” seru Onew.
“Benar hyung,” sahut Jonghyun.
“Cepat masuk,” seru Key pada yang lain yang sudah berdiri di depan pintu. “Di dalam sini sangat nyaman”
Mereka semua memasuki villa.
“Disini ada 5 kamar, tetapi yang bisa kalian pakai hanya ada 3 kamar. Kamar nya yang dibawah ada 2 dan yag diatas ada 1 kamar yang bisa digunakan. Silakan kalian memilih sendiri kamar untuk kalian,” kata seorng ahjussi yang tiba-tiba muncul di  belakang Minho.
“Ne, ahjussi. Gamshahamnida,” kata Minho pada ahjussi yang tiba-tiba menghilang.
“Mwo, dimana ahjussi tadi?” tanya Minho pada member yang lain.
“Ahjussi siapa hyung?” tanya Taemin. “Tidak ada siapa-siapa disini,” ucap Taemin heran. Minho hanya diam memikir kan hal yang baru saja terjadi.
“Hyung, aku tidak mau sekamar dengan mu,” Kibum cepat mengelak. “Lebih baik aku dengan Jonghyun hyung, ayo hyung” kata Kibum menyeret tangan Jonghyun menuju kamar yang tepat diseberang mereka.
“Siapa juga yang mau sekamar dengan mu. Aku ingin tidur sendiri dan aku ingin kamar yang diatas” sahut Onew.
“Yah, hyung. Seperti biasa kita sekamar,” kata Taemin pada Minho.
“Ne,” ujar Minho sambil mengangkat tas milik nya dan milik Taemin.
***
Matahari pagi masuk kedalam sela-sela jendela kamar Jonghyun, agak menyilaukan mata nya.
“Sudah pagi rupanya,” Jonhyun berujar dalam hati. Dilihat nya ranjang disamping nya, Key tidak ada ditempat tidur nya. Dia bergegas keluar dari kamar menuju kamar Taemin dan Minho yang tepat berada diseberang kamarnya.
                Dibukanya pintu kamar Taemin dan Minho yang tidak terkunci. Krekk,,, suara pintu yang dibuka berbunyi menandakan villa yang sudah tua.
                “Minho, Taemin,” kata Jonghyun sambil menggoyang-goyangkan tubuh Taemin dan Minho bersamaan. Taemin sedikit menggeliat diranjang nya.
                “Ada apa hyung?” tanya Minho yang bangun dari tidurnya.
                “Key tidak ada. Key tidak ada dikamar ku”
                “Benarkah, hyung?” tanya Minho kaget.
                “Lalu kenapa bila Key hyung tidak ada dikamar? Tidak usah terlalu histeris Hyung,” ucap Taemin sambil sedikit menguap.
                “Apa kalian tidak merasa aneh dengan villa ini?” tanya Jonghyun.
                “Apa hyung sudah mencari Key disemua tempat?”  tanya Minho yang juga merasakan sedikit keanehan di villa.
                “Belum,” kata Jonghyun.
                “Wah, kenapa kau terlalu histeris hyung. Mungkin saja Key hyung sedang berada di dapur” Taemin berujar.
“Kau sudah mencarinya ke dapur hyung?” tanya Minho.
                “Belum,” jawab Jonghyun.
                “Kalau begitu ayo kita cari kedapur” kata Minho.
                Jonghyun dan Minho segera kedapur untuk mencari Key. Sedangkan Taemin masih meringkuk di ranjangnya.
                “Taemin, kau juga bangun,” Minho menarik tangan Taemin yang masih malas-malasan untuk bangun.
                Jonghyun beserta kedua dongsaengnya itu berjalan menuju dapur. DIdapur sudah tersedia makanan diatas meja. Sedangkan Key masih tetap tidak ada didapur.
                “Wah, makanan,” kata Taemin yang mata nya langsung tegak saat melihat makanan. Taemin segera duduk dimeja makan untuk makan.
                “Kau masih bisa makan sedangkan Key menghilang Taemin?”
                “Perut ku yang lapar tidak bisa lagi ditahan Hyung,” kata Taemin sambil menyuap sesendok penuh daging. “Lagi pula tidak mungkin Key hyung hilang, mungkin saja dia sedang berada di kamar mandi. Yang mungkin hilang di villa sebesar ini adalah Onew hyung,” ucap Taemin sedikit bercanda yang dibalas tatapan tajam dari kedua hyung nya itu. “Hmm, enak sekali makanan ini,” kata Taemin mengalihkan diri dari perhatian kedua hyung nya itu.
                “Mengapa kau duluan makan Taemin?” kata Key yang tiba-tiba muncul.
                “Darimana saja kau?” tanya Jonghyun pada dongsaeng nya itu.
                “Aku habis dari kamar mandi, memang nya kenapa?”
                “Mereka berdua mengira kau menghilang hyung. Benar kan kata ku, Key hyung mungkin saja dari kamar mandi,” Taemin berujar bangga.
                “Sudah, kalau begitu kita makan saja,” Ucap Minho.
                “Eh, Onew hyung dimana?” tanya Key.
                “Paling dia masih tidur, seperti biasa,” jawab Taemin.
                “Cepat bangunkan dia, suruh dia makan” kata Jonghyun. Key dan Minho saling berpandangan kemudian menatap Taemin yang masih saja menyuap sarapannya.
                “Baik hyung,” kata Taemin seolah mengerti maksud dari tatapan kedua hyung nya itu.
                “Hyung, cepat bangun. Kalau kau tidak bangun juga akan aku habiskan makanannya,” teriak Taemin ketika berada didepan pintu kamar Onew.
                Krekk,, pintu kamar Onew dibuka oleh Taemin.
                “Hyung, hyung, akan aku habiskan ayamnya” teriak Taemin lagi.
                “Onew hyung tidak ada. Hyung, onew hyung tidak ada dikamarnya,” teriak Taemin pada hyung nya yang sedang makan diruang makan.
                Jonghyun, Key, dan Minho bergegas kelantai atas menuju kamar Onew.
                “Kau yakin Onew hyung tidak ada dikamar nya?” tanya Key.
                “Iya, benar-benar tidak ada,” kata Taemin panik.
                “Kalau begitu kita cari dia, Key, kau bersama ku mencari hyung di seluruh ruangan di villa ini dan kalian,” kata Jonghyun menunjuk Taemin dan Minho. “Cari Onew hyung disekitar villa.”
                “Baik hyung,” sahut mereka bersamaan.
***
                 Jonghyun dan Key berkeliling didalam villa mencari Onew yang mungkin saja tersesat di villa sebesar ini.
                “Hyung, lihat ini gelang milik Onew” ujar Key sambil menunjukkan gelang perak yang baru dipungut nya di lantai. Sebentar mereka merasakan ada seseorang yang lewat dibelakang mereka.
                “Kau merasa ada seseorang yang lewat Key?”
                “Iya” ujar Key yang kemudian mereka berjalan kebelakang villa. Di belakang villa tersebut terdapat sebuah gubuk.
                Dibelakang rumah Jonghyun dan Key melihat seorang namja, lebih tepat nya seorang ahjussi yang sedang mengasah pisau nya. Dari jendela terlihat Onew sedang pingsan dalam keadaan duduk.
                “Hyung bagaimana ini? Jangan-jangan ahjussi itu ingin membunuh Onew hyung” tanya Key pada Jonghyun.
                “Jangan berpikir macam-macam.”
                “Tapi lihat saja, ahjussi itu sedang mengasah pisau nya”
                Mendengar sesuatu yang ribut, ahjussi tersebut memalingkan wajah nya. Lantas ahjussi tersebut berdiri. “Sedang apa kalian” tanya ahjussi seram tersebut dengan suara yang serak sambil mengacung kan pisau nya.
                “Akrrhhhh….” Teriak mereka bersamaan.
                “Onew hyung akan dibunuh,” racau Key sambil berlari pontang-panting.
***
                “Hyung, aku sudah lelah, bagaimana kalau kita kembali ke villa. Mungkin saja Onew hyung sudah diketemukan”
                “Sebentar lagi Taem”
                “Tapi aku lelah, Hyung. Tidak mungkin kan Onew hyung berjalan sampai sejauh ini?”
“Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang” ujar Minho. Akhirnya mereka berdua berjalan kembali menuju ke villa. Karena tidak hati-hati berjalan, Taemin terjatuh.
Brukkk,,,
Minho berusaha untuk menyusul Taemin yang terjatuh ke jurang. Hati-hati ia menuruni tanah yang curam tersebut. Kaki Minho terselip dan akhirnya ia juga terjatuh dan saat itu juga pandangan nya buram.
Minho membuka matanya kemudian melihat keselilingnya. Ia sudah tidak berada di hutan lagi, tapi sekarang di dalam kamar. Di samping nya ranjang nya ada Taemin yang sedang duduk diatas kursi.
“Hyung,” kata Taemin terputus ketika ada yang masuk kedalam kamar tersebut. Dua orang yeoja yang cantik.
                “Siapa kalian?” tanya Minho. “Ini dimana?” tanya nya lagi.
                “Shin Yong Jae imnida” ujar Yongjae. “Dan ini adik ku,”
“Hye Byung imnida” kata Hye Byung. Mereka membungkukkan badannya.
“Kalian berada di villa kami” kata Yongjae. “Adik ku menemukan kalian terjatuh di jurang dan terluka, jadi kami membawa kalian kemari” Yongjae menjelaskan.
“Terimakasih atas pertolongannya”
“Ne, cheonmaneyo” ujar Hye Byung.
***
“Akrrhhhh….” Teriak Key dan Jonghyun bersamaan.
“Onew hyung akan dibunuh,” racau Key sambil berlari pontang-panting.
Onew terbangun dari tidurnya karena teriakan Key dan Jonghyun. “Ahjussi, ada apa?” tanya Onew.
“Teman-teman mu lari ketakutan” kata ahjussi tersebut dengan suara serak. “Mungkin karena melihat pisau yang ku asah ini,” ujar ahjussi tersebut kemudian tertawa dengan sangat parau. Yah, suara ahjussi tersebut memang serak.
“Kalau begitu aku mengejar mereka dulu ahjussi,” ujar Onew kemudian berlari keluar. Namun ia kembali lagi kedalam gubuk tersebut. Ia mengambil sepotong ayam goreng. “Ahjussi, ku bawa dulu ayamnya satu potong.” Tidak lupa ia berkata, “gomawo, ahjussi”
Onew berlari berusaha mengejar Jonghyun dan Key. “Jonghyun, Key,” teriak Onew.
Mereka yang merasa dipanggil akhirnya berhenti.
“Hyung, kau baik-baik saja?” tanya Key.
“Tentu saja,” sahut Onew.
“Kupikir kau sudah mati hyung,” ujar Jonghyun.
“Bukankah tadi kau akan dibunuh oleh ahjussi tadi Hyung?” tanya Key.
“Pisau yang diasah ahjussi tadi untuk menyembelih ayam. Karena aku dengar ahjussi tadi punya ayam yang banyak, jadi aku memintanya untuk memasakkan satu ekor untuk ku” jelas Onew sambil menggigit sepotong paha ayam yang dibawa nya sedari tadi.
***
“Maaf, kami rasa kami harus pulang,” ujar Minho pada dua yeoja cantik tersebut.
“Tapi, hyung. Sebentar lagi saja. Kita beristirahat lebih lama lagi. Aku masih lelah,” rengek Taemin.
“Nanti bagaimana jika hyung mencari kita? Sebaiknya kita pulang sekarang.” Ujar Minho tegas. “Kami pamit untuk pulang,” kata Minho sambil menarik dongseng nya Taemin.
“Tunggu,” kata Yongjae. Tapi terlambat. Mereka sudah membuka pintu.
“Hei, bukankah ini villa yang kita tempati hyung?” tanya Taemin ketika mereka sampai di lantai bawah.
“Mirip saja.”
“Tidak, aku yakin ini kamar kita hyung,” kata Taemin sambil membuka pintu kamar tersebut. Dan betul saja kamar itu memang kamar mereka. “Betulkan Hyung.”
“Hei, berhenti!”teriak Yongjae.
“Kalian tidak boleh pergi dari sini,” ujar Hyebyung yang masih berada di lantai atas berucap dengan garang. Hyebyung dan Yongjae mendadak pakaian nya berubah menjadi warna putih panjang. Mata mereka membesar seperti mendapatkan buruan untuk dimangsa.
                “Lari!!!” pekik Minho dan Taemin bersamaan ketika menyadari apa yang ada dihadapannya.
                Mereka berdua keluar villa. Mereka berlari tak tentu arah. Jalan yang ada dihadapan mereka pun terlalu gelap namun tidak ada pilihan selain berlari sejauh-jauh nya dari dua orang yeoja –hantu- tadi. Mereka berlari sekencang nya hingga tidak menyadari telah menabrak sesuatu. Mereka menabrak Jonghyun, Key, dan Onew.
                “Hei, mengapa kalian berlari?”
                “Kami dikejar hantu,” Taemin menjelaskan.
                “Tidak mungkin,” cibir Key tidak percaya mengingat ia tadi begitu bodoh hingga menganggap ahjussi tadi adalah pembunuh.
                Belum sempat mereka menjelaskan lebih lanjut, dua yeoja tadi mengejar berhasil mereka. “Jangan lari kalian!”ancam Yongjae.
                “Cepat, lari,” ujar Minho.
                Mereka, Onew, Jonghyun, Key, Minho, dan Taemin berlari sekuat tenaga menghindari kejaran dua yeoja –hantu- tersebut. Dalam keadaan hutan yang gelap mereka tidak melihat apa yang ada dihadapan mereka sehingga mereka jatuh kedalam jurang.
                Arkkkkhhhh!!!!!
***
                Taemin perlahan membuka matanya. “Kita ada dimana hyung?” tanya Taemin pada hyungdeul nya.
                “Kalian sudah bangun?” kata manager mereka yang sedang menyetir mobil. Yah, mereka sekarang berada di dalam mobil.
                “Kita ada dimana?” tanya Onew pada manager, entah serius atau sangtae nya sedag kambuh. “Tentu saja di mobil. Bagaimana kalian ini. Ternyata kalian benar-benar kelelahan,” kata sang manager.
                “Kita dari mana Hyung?” tanya Jonghyun pada manager.
                “Ishh, kalian memang benar-benar kelelahan rupanya. Kalian kan baru saja selesai konser, mengapa bisa lupa. Kalau kalian memang kelelahan, tidur lagi saja.”
                “Tapi bukankah kami tadi terjatuh di jurang hyung?”tanya Key.
                “Jurang dimana? Kalian kan dari tadi hanya di dalam mobil dan tertidur pulas.”
                “Jadi tadi itu hanya mimpi?” tanya Taemin.
                “Ya,” ujar Minho ragu.
                “Lucu sekali, kita berlima bisa bermimpi sama,” kata Onew tertawa sambil melahap sepotong paha ayam.
                “Tapi hyung, jika benar tadi itu hanya mimpi” ujar Taemin sambil memandangi hyungdeul nya satu persatu penuh tanya.
                “Dari mana kau mendapatkan ayam goreng itu, hyung?” tanya mereka serempak pada Onew.
~The End~

Bgaimana? Masih tetap gaje bukan?
ga pa pa lah, yang jelas klo udah baca harap komennya,,
jangan lupa komen,komen,komen,
untuk kemajuan author yang agak-agak ini.
gamshah,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar