Ini FF pertama Q, jadi harap maklum klo gaje sangat dan sangat aneh,,,
Judul nya aja gak banget, hadoeh....ck,ck,ck,,,
Q gak jago bikin judul sih,,
Ya udah la, cekidot.....
Author : Shin YongJae *nama korea Q
Genre : Romance, Frienship, mungkin ada humornya ???
Lenght : One shoot
Cast : Lee Taemin SHINee, Park Eun Hee-tokoh fiktif-, Key (Kim Kibum) SHINee
Sudah satu jam Eun Hee duduk di kursi taman untuk menunggu Taemin. Hari ini mereka sudah berjanji untuk jalan-jalan. Eun Hee bukan orang yang sabar dalam menunggu tetapi tidak berlaku jika dia harus menunggu namjachingu nya tersebut, Eun Hee rela menunggu berapa lama pun.
Tetapi kali ini Eun Hee sudah mulai bosan, akhir-akhir ini Taemin selalu datang terlambat ketika berjanji. Eun Hee berdiri dan berjalan menuju penjual es krim. Eun Hee memesan satu es krim strawberry kesukaan nya. Eun Hee berbalik dari penjual es krim dan tidak sengaja es krim yang di bawa oleh Eun Hee terkena jaket yang di pakai seorang namja.
“Maaf,maaf, aku gak sengaja”
“Maaf,maaf, jaket ku ini baru lo, aku beli langsung dari Paris. Seenaknya aja minta maaf,memang nya minta maaf bisa bikin jaket ku jadi bersih lagi!” kata namja tersebut dengan membentak sambil membersihkan tumpahan es krim di jaket nya dengan saputangan nya.
“Aku kan sudah minta maaf. Ya sudah, aku cuci deh, aku punya perusahaan laundry yang terkenal di seluruh korea, hasil laundry nya bersih, rapi, wangi, kualitas nomor satu, buat ahjussi gratis,” kata Eun Hee berbohong tanpa merasa bersalah.
“Ahjusshi, aish… Memangnya aku percaya kalau kamu bukan penipu, bisa aja kan setelah ini kamu malah menjual jaket ku, jaket ku ini kan merk terkenal*merk gak disebut, gak menerima iklan pakaian*, second nya aja …,” namja tersebut menghentikan kata-katanya ketika dia mengangkat wajah nya dari pekerjaan nya membersihkan jaketnya yang kotor dan menatap Eun Hee.
Eun Hee dan namja tersebut sama-sama terdiam dan saling terpana dan masuk ke dalam dunia khayalan mereka masing-masing. Tapi lamunan mereka terhenti karena teriakan Eun Hee.
“Key oppa, betulan Key oppa yang penyanyi itu kan, aku fans nya Key oppa lo”, Eun Hee histeris dengan semangat membara menyebutnya oppa, padahal usia Eun Hee hanya berjarak satu bulan lebih muda dari Key. Maklum, fans berat! Sedangkan namja yang namanya Key tersebut malah semakin risih dengan sikap Eun Hee.
“Diam, disini banyak orang”, kata Key sambil membetulkan letak kacamata hitam dan topi yang dipakainya. Eun Hee memang fans sejati, dia bisa mengenali Key bahkan ketika Key memakai kacamata hitam dan topi.
“Iya”, kata Eun Hee sambil menutup mulutnya dan melirik kekiri dan kekanan. Eun Hee mengobrak-abrik isi tasnya untuk mencari hp *buat foto* tapi tidak ditemukannya, kertas dan pulpen *buat minta tanda tangan* juga tidak ada. Jadi isi tasnya apa? “Gimana jaketnya? Aku cuciin yah”, kata Eun Hee sambil memohon seperti anak kecil minta di belikan mainan yang sebenarnya hanya merupakan alasan agar bisa bertemu dengan Key lagi.
“Ini”, Key menyerahkan jaket nya. “Berapa nomor hp mu?”, kata Key yang membuat Eun Hee terkejut setengah mati. “Nanti aku akan menghubungi mu untuk mengambil jaket ku kembali”.
“010xxxxxxxxx”, kata Eun Hee menyebutkan nomor hp nya. “Nomor hp oppa berapa?”
“Enak saja, aku ini artis yang terkenal, kalau kau meminta nomor hp ku kemudian kau menyebarkannya, itu akan sungguh merepotkan ku”
“O”, kata Eun Hee kecewa.
“Sudahlah, sampai jumpa Eun Hee”
***
Seorang pria berwajah imut dan berbadan kurus sedang berdiri didepan rumah Eun Hee, Lee Taemin. Taemin berdiri di depan pintu rumah Eun Hee sudah sekitar lima menit yang lalu. Taemin akhirnya memberanikan diri, memencet bel, menggoyangkan lonceng dan mengetuk pintu rumah Eun Hee, serta mengucap salam.
“Assalamu’alaikum”, Taemin mengucapkan salam *diajarin author.
“Wa’alaikummussalam”, Eun Hee menyahut dari dalam rumah sambil membukakan pintu untuk Taemin.
“Noona, maafkan aku”, kata Taemin kecewa. Yah, Taemin lebih muda dua tahun dari Eun Hee. “Aku tadi sibuk seharian membantu haraboji memperbaiki genteng dan pipa air yang bocor”, Taemin menghela nafas sebentar. “Aku sudah mengirin sms ke hp Noona untuk membatalkannya, tapi karena Noona tidak membalas sms, aku akhirnya menelpon Noona, tapi Noona tidak mengaktifkan hp Noona, jadi kupikir mungkin Noona marah karena aku membatalkan jalan-jalan kita”
Eun Hee masih terdiam ketika menyadari bahwa dia sudah melupakan namjachingu nya karena dia bertemu dengan Key, penyanyi favoritnya. Selain itu Eun Hee juga baru menyadari kalau hp nya mati karena belum di charge nya sejak malam sebelumnya.
“Karena itu aku minta maaf”, Taemin meneruskan,”maafkan aku Noona”, pinta nya lagi. Sedangkan Eun Hee hanya diam mematung tanpa ekspresi.
“Noona”
“Ya”, kata Eun Hee terkejut.
“Noona mau kan memaafkan ku”, Taemin memasang wajahnya yang polos. *klo ma author dimaafin deh
“Tidak, kali ini tidak bisa dimaafkan”, kata Eun Hee yang membuat Taemin terkejut. Taemin menundukkan kepalanya dan pergi berpaling dari Eun Hee. “Mau kemana kau? Seharusnya kau membayar janji mu”, lanjut Eun Hee.
Taemin berbalik kembali dengan memasang wajah terkejut dengan mata membelalak dan mulut yang terbuka lebar. “Janji apa?”
“Sebelumnya aku masih bisa menerima kalau kau menyebutku Noona, tapi ini terlalu sering, kau selalu saja memanggilku Noona, aku ini yeojachingu mu, Taemin. Kali ini kau harus membayarnya karena telah melanggar janji”, kata Eun Hee sambil mengingatkan Taemin dengan janjinya untuk tidak menyebut Eun Hee dengan sebutan Noona lagi.
“Jadi Noona tidak marah dengan ku karena kejadian siang tadi?”
“Tentu saja tidak”
“Lalu kenapa Noona tidak membalas sms atau pun menjawab telepon ku?”
“Ponsel ku mati, tapi kau baru saja melanggar lagi, cepat bayar janjimu!”
“Membelikan es krim?”, tanya Taemin bingung.
“Bukan es krim biasa”
“Maksudnya?”, Taemin terkejut, “Noona,maksudku Eun Hee, kau ingin aku membelikan es krim yang ku beli di Banjarmasin, Kalimantan Selatan,Indonesia sesuai dengan janji ku itu?”
“Tidak, maksud ku kau harus membelikan aku es krim strawberry kesukaan ku”
“Baiklah, tunggu sebentar”, kata Taemin dengan gembira sambil berlalu pergi dengan berlari untuk membeli es krim.
***
Suara ponsel Eun Hee mengudara di ruangan kamar nya. Eun Hee mengambil ponsel nya yang terletak di atas meja. Di ponsel nya ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya. Eun Hee ragu untuk mengangkat tetapi akhirnya Eun Hee memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut. Eun Hee menekan tombol berwarna hijau di hp nya.
“Yoboseyo”, kata Eun Hee memulai pembicaraan di telpon.
“Eun Hee, kembalikan jaket ku malam ini”, bentak seorang namja.
“Nuguseyo?”
“Ini Key, kau pura-pura tidak mengenali suara ku, bukankah kau fans berat ku?”, cibir Key.
Eun Hee hanya terdiam karena terkejut mendengar bahwa Key mengetahui namanya. Darimana Key mengetahui nama Eun Hee? Apa Key masih mengingat Eun Hee?
“Apa kau berniat untuk tidak mengembalikan jaket ku?”, bentak Key.
“Tidak, aku akan mengembalikannya tapi aku tidak bisa jika harus mengembalikan malam ini, aku sudah ada janji”, jawab Eun Hee sambil memikirkan janji nya untuk makan malam di restoran favorit Taemin.
“Apa kau mau ku laporkan ke polisi bahwa kau sudah mencuri jaket ku, hah?”, bentak Key lagi.
“Jangan oppa” dengan setengah memohon. Memang nya ada polisi yang mau menerima laporan pencurian satu buah jaket? “baiklah, aku akan mengembalikan nya malam ini”, jawab Eun Hee terpaksa.
“Bagus, antarkan tepat pukul delapan”
Hampir saja Key menutup telepon nya, “tunggu dulu oppa, kemana aku harus mengembalikan jaket oppa?”
“Antarkan saja ke apartemen ku, nanti akan aku sms alamatnya”
“Memang nya oppa tidak takut kalau alamat apartemen oppa aku sebarkan kepada orang lain?”, tanya Eun Hee ketika mengingat kejadian saat Key menolak untuk memberikan nomor hp nya. “bukannya waktu aku meminta nomor hp oppa, oppa tidak mau memberikannya karena takut aku akan menyebarkannya”
“Sudahlah, antarkan saja jaket ku”, Key menutup teleponnya.
***
Disebuah restoran yang bergaya minimalis, telah duduk Taemin di sudut ruangan tersebut. Kali ini berbeda, Eun Hee yang datang terlambat.
“Taemin”, sapa seorang yeoja yang ternyata adalah Eun Hee. “Maafkan aku, tadi aku harus mencuci jaket ini dulu”, kata Eun Hee sambil menunjukkan bungkusan yang dibawanya.
“Jaket siapa itu noona?”, kata Taemin yang telah melupakan kejadian malam sebelumnya dan masih saja menyebut Eun Hee dengan sebutan Noona.
“Jaket Key, yang penyanyi itu”, Eun Hee menjawab penuh semangat.
“Penyanyi favorit noona itu?”, tanya Taemin bingung, ”kenapa jaket nya sampai ada di tangan Noona?”
“Sudahlah, ceritanya panjang Taemin, nanti saja kuceritakan sekarang lebih baik kita memesan makanan”, kata Eun Hee tepat ketika seorang pelayan berjalan menuju meja tempat mereka duduk dan menanyakan pesanan mereka.
“Maaf Taemin, setelah makan, apa kau mau menemani ku mengantarkan jaket ini?”
“Tentu saja noona, tapi bagaimana ceritanya jaket Key sampai ada ditangan Noona sekarang?”, Taemin bertanya tepat saat pelayan membawakan pesanan mereka.
“Nanti saja, lebih baik sekarang kita menikmati makanannya saja”
Taemin hanya diam sambil mengingat cerita yang pernah diceritakan Eun Hee tentang masa kecil Eun Hee yang menyukai Key karena memang Eun Hee dan Key pernah satu sekolah meskipun tidak pernah satu kelas. Tetapi Eun Hee dan Key memang akrab, sayangnya sejak kelulusan SD, Eun Hee dan Key tidak pernah berhubungan lagi karena Eun Hee pindah ke Seoul.
“Jadi”, Taemin ragu,”apa Noona masih menyukai Key?”
“Tentu saja Taemin. Bukankah aku sering sekali mengatakan nya, suaranya sangat bagus belum lagi dia juga sangat tampan”, jawab Eun Hee sambil tersenyum.”Meskipun ketika bertemu dia tidak mengenali ku sebagai teman sekolah nya dulu, dia kasar padaku dan masih saja seenaknya seperti dulu, aku tetap menyukainya”, terang Eun Hee lagi sambil memandang televisi di restoran tersebut yang memang sedang menayangkan lagu Key. “Kau kenapa Taemin?”, Eun Hee bertanya ketika melihat raut wajah Taemin yang berubah. “Kau ada masalah?”
“Tidak, tidak apa-apa noona”, jawab Taemin dengan senyum pahit.
Selama beberapa menit mereka makan, Taemin hanya diam mendengarkan semua ocehan Eun Hee tentang Key. Sedangkan Eun Hee tidak menyadari ekspresi Taemin yang berubah.
***
Hari sudah semakin gelap karena sekarang memang menunjukkan pukul 10 malam, belum lagi ditambah hujan yang sangat deras.
“Betul disini apartemennya Key, noona?”, tanya Taemin ketika sampai di depan sebuah gedung yang sangat sederhana untuk ditinggali seorang penyanyi terkenal seperti Key.
“Iya, sesuai dengan alamatnya memang disini”, kata Eun Hee melihatkan sms yang diterimanya dari Key kepada Taemin. Eun Hee membuka pintu dan kemudian diikuti oleh Taemin yang juga membuka pintu,“ kau disini saja, hari nya hujan nanti jika kau sakit, aku akan dapat masalah dari umma mu karena telah membuat mu sakit”
“Tapi noona…”
“Tidak apa-apa, aku tidak akan lama Taemin. Aku hanya akan mengembalikan jaket ini saja”. Eun Hee keluar dari mobil kemudian menutup pintu mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung yang menurut alamat nya adalah apartemen Key. Eun Hee mencari kamar 117, tepat di depan kamar nomor 117, Eun Hee menekan bel. Dari dalam apartemen terdengar seseorang berjalan menuju pintu dan membukakan pintu.
“Kenapa kau baru datang?’, bentak Key. Key masih saja seperti dulu. Tidak berubah, tetap bersikap kasar kepada Eun Hee. Padahal terhadap orang lain Key bersikap sangat baik.
“Bukan nya aku sudah mengatakan aku ada janji. Aku tidak bisa datang tepat waktu.”
“Memang nya janji mu sangat penting sehingga tidak bisa ditinggalkan untuk penyanyi favorit mu?”
“Tentu saja sangat penting! Sudahlah, ini jaket mu”, kata Eun Hee sambil menyerahkan sebuah kantong kemudian membungkuk kan badan nya,”aku pulang”
“Tunggu dulu, masuk dulu. Diluar sedang hujan”
“Tidak apa-apa, aku berangkat ke sini dengan mobil ku”
“Tidak makan dulu?”
“Aku sudah kenyang oppa, aku baru saja selesai makan”
“Masuk”, bentak Key sambil menarik tangan Eun Hee sehingga tubuh Eun Hee yang kecil tertarik dengan mudah ke dalam apartemen Key.
Eun Hee terkejut ketika masuk kedalam, ruangan tersebut hanya berukuran sekitar 3x4 m, sebuah ruangan yang kecil untuk sebuah apartemen. Tetapi yang paling mengejutkan, seluruh dinding tersebut berisi lukisan buatan Eun Hee yang direbut Key saat SD. Selain itu, juga terdapat keramik-keramik buatan Eun Hee yang Eun Hee berikan kepada Key. Padahal saat aku memberikan pada Key, dia malah mengejek keramik buatan ku, pikir Eun Hee dalam hati. Belum lagi ditengah ruangan tersebut, sudah ada meja yang diatas nya sudah ada makanan yang tertata rapi. Eun Hee sangat terkejut dengan semua yang ada diruangan tersebut sehingga Eun Hee menurut saja ketika Key menarik tubuh Eun Hee ke meja makan.
“Bagaimana?”
“Kau masih ingat aku, Key?”, tanya Eun Hee kaget.
“Tentu saja”, jawab Key tersenyum, “karena kau sudah makan, kita lewati saja acara makan nya, padahal aku sudah memasak ini dengan susah payah.”.
“Baiklah, aku akan mencicipi nya.”. Key tersenyum.
Eun Hee mencicipi makanan yang dibuatkan Key, bukannya mencicipi lagi, tetapi memakannya dengan lahap. Kapan lagi kau bisa mencicipi masakan dari seorang penyanyi terkenal seperti Key?
“Eun Hee,sebenarnya aku ingin bertanya”
“Bertanya apa? Tanyakan saja”, Eun Hee sambil menyuap daging.
“Benarkah aku boleh bertanya?”
“Tentu saja”, jawab Eun Hee sambil menyuap daging kemudian menghentikan nya.
“Eun Hee, sebenarnya aku sudah lama menyukai mu”
Deg, jantung Eun Hee seperti berhenti berdetak ketika Key menyatakan kepada Eun Hee tentang perasaan nya. Tapi tanpa disadari Eun Hee, seorang namja sedang memperhatikan mereka.
“Apa kau mau menjadi yeojachingu ku?”
“Oppa”, Eun Hee tersenyum. “Kita baru saja bertemu dan banyak sekali perubahan yang terjadi antara kita dan lagi…”
“Aku bersedia memberimu waktu satu minggu untuk memikirkan nya dan tunggulah kau akan jatuh cinta padaku”, potong Key cepat dengan penuh percaya diri.
“Astaga!”, Eun Hee memutus pembicaraan Key, dia teringat akan Taemin yang menunggu nya di mobil.” Ini sudah terlalu malam oppa. Aku pulang dulu”
“Aku antarkan kau pulang”
“Andwae, aku berangkat kesini pakai mobil sendiri”
***
Taemin menunggu dalam mobil, tapi ini lumayan lama Taemin menunggu Eun Hee yang tidak juga kembali sedangkan sekarang sudah hampir pukul setengah 12. Taemin sudah tidak sabar menunggu, akhirnya Taemin memutuskan untuk masuk kedalam apartemen. Sampai di depan kamar 117, Taemin mendengar suara dari dalam kamar tersebut.
“Eun Hee, sebenarnya aku sudah lama menyukai mu”
“Apa kau mau menjadi yeojachingu ku?”
Glek, tubuh Taemin kaku, ternyata Key menyukai Eun Hee.
“Oppa”.
Tidak! Taemin tidak dapat lagi mendengarkan pembicaraan ini. Tentu saja noona nya akan memilih Key. Key memang lebih baik dari pada aku. Key tampan, seorang penyanyi yang terkenal dan dia memang lebih pantas untuk Noona. Sedangkan aku, aku hanyalah seorang saeng bagimu, gerutu Taemin dalam hati sambil berlalu pergi meninggalkan noona nya dengan Key menuju mobil.
Tak berapa lama Eun Hee pun kembali dari dalam apartemen dan menuju mobil. Hujan sudah reda. Rupanya Eun Hee lumayan lama berada di dalam apartemen Key.
“Taemin, maafkan aku. Aku terlalu lama didalam. Kau pasti sudah bosan menunggu ku”
“Tidak apa-apa noona”, jawab Taemin tersenyum.
“Wah, kau memang namdongsaeng ku yang baik”, Eun Hee mengacak-acak rambut Taemin. ‘Benar, aku hanya seorang saeng bagi noona, tidak lebih,’ batin Taemin lirih.
***
Sejak malam itu, perasaan Taemin tidak karuan. Apapun yang dilakukan nya dia selalu teringat dengan kejadian malam itu. Apakah noona menerima permintaan Key? Apakah sekarang noona sudah menjadi yeojachingu Key? Batin Taemin.
Dari semua ketidakpastian pikiran yang sedang menyerbu kepala Taemin, dia memutuskan menemui noona nya untuk menanyakan dengan jelas. Taemin memakai jaket nya dan berlari keluar rumah. Banyak hal yang berkecamuk dalam pikiran Taemin. Memang nya jika noona menerima permintaan Key, apa yang harus kulakukan. Lalu jika benar noona menerima permintaan Key, kenapa noona tidak memutuskan hubungan nya dengan ku? Sebenarnya Taemin sendiri takut untuk menanyakan kepada noona nya. Dia takut untuk kehilangan yeojachingu nya yang sangat dia cintai jika benar Eun Hee memilih Key. Tapi Taemin perlu kepastian.
Setelah beberapa menit berlari, akhirnya rumah Eun Hee sudah terlihat dari kejauhan. Taemin berjalan pelan sambil mengatur nafas nya yang tidak teratur karena berlari. Didepan rumah Eun Hee terparkir sebuah mobil, mobil yang tidak dikenal. Eun Hee keluar dari rumah nya, kemudian seseorang keluar dari dalam mobil, Key. Dari kejauhan Taemin melihat Eun Hee berbicara dengan Key. Entah apa yang dibicarakannya, hanya saja Taemin tahu persis bahwa Eun Hee begitu bahagia. Eun Hee begitu bersemangat. Terlihat jelas dari raut wajah nya. Nafas Taemin yang tadinya mulai teratur sekarang tambah tidak karuan. Hatinya sakit, seperti dipukul dengan sesuatu yang keras dan diiris dengan sesuatu yang tajam. Key membukakan pintu mobil untuk Eun Hee.
Pertanyaan yang tadi nya berkecamuk dalam pikiran Taemin akhirnya terjawab sudah. Taemin membalikkan arah jalan nya, nafas nya tersengak dan tubuhnya gontai. Dia mengutuk dirinya sendiri. Jika diingat lagi, Taemin dan Eun Hee berpacaran karena Taemin yang menyatakan cintanya kepada Eun Hee. Walaupun Eun Hee menerima cintanya, tapi dia tidak pernah sekalipun mengucapkan kata ‘saranghae’ kepada Taemin. Noona menerima cinta ku hanya karena dia kasihan padaku, ucap Taemin dalam hati. Bodoh, rutuk Taemin sekali lagi pada dirinya.
***
Hari ini Key akan mengajak Eun Hee pergi ke suatu tempat. Sekarang Key sudah menunggu di dalam mobil tepat didepan rumah Eun Hee. Eun Hee keluar dari rumah, kemudian Key keluar dari dalam mobil.
“Ayo kita berangkat oppa”, Eun Hee bersemangat. Key membukakan pintu mobil untuk Eun Hee. Tanpa mereka sadari, Taemin mengamati mereka dari kejauhan.
“Oppa”, hari ini oppa ingin mengajak ku kemana?”, tanya Eun Hee kepada Key. Mereka sudah berada dalam mobil dan menuju kesuatu tempat.
“Nanti juga kau akan tahu”, jawab Key. Eun Hee menunggu dengan sabar.
“Ini sudah tidak di Seoul lagi, kita mau pergi kemana?”, Tanya Eun Hee tidak sabar
“SD”, Key menghentikan rasa penasaran Eun Hee.
“SD kita?”
“Iya”, Key tersenyum simpul.
Sekitar tiga puluh menit kemudian mobil Key telah sampai didepan sebuah gedung, lebih tepat nya sebuah SD.
“Tidak jauh berbeda, hanya saja sekarang bangunan ini jadi terasa lebih kecil”, ucap Eun Hee ketika sudah sampai dan berada di halaman SD tersebut. “Tapi dimana murid nya? Bukankah hari ini bukan hari libur?”, Tanya Eun Hee.
“Ikut aku, kajja!”
Eun Hee berjalan mengikuti Key menuju ke sebuah ruangan besar yang dijadikan tempat serba guna di SD tersebut. Ternyata semua murid dan guru-guru sedang berkumpul disana.
“Sedang ada acara perpisahan?”
“Iya, aku teringat saat kita lulus dulu”
Sesampainya didalam ruangan tersebut.
“Ini dia penyanyi terkenal yang mau datang jauh-jauh untuk kita, Key”, teriak seorang guru yang sedang jadi MC diacara pesta perpisahan tersebut.
Baru saja Key masuk kedalam ruangan tersebut, Key langsung berjalan menuju panggung.
“Lagu ini aku persembahkan untuk seorang yeoja yang berdiri disana”, kata Key ketika sampai diatas panggung. “Lagu ini untuk mu, Eun Hee”
Para siswa berteriak histeris dan memberi tepuk tangan untuk Eun Hee. Sedangkan Eun Hee hanya memasang wajah yang memerah tepat seperti warna buah kesukaanya, stroberi.
Musik dimulai, dan Key menyanyi. Lagu yang dinyanyikan nya adalah Hug nya TVXQ. *author yang pabo ini gak kreatif, gak tau mesti pke lagu apa?
***
“Eun Hee, temani eomma ke super market”, kata eomma Eun Hee dari luar kamar Eun Hee.
“Ne, eomma. Tunggu sebentar”. Eun Hee berjalan keluar menuju eomma nya.
“Kajja!”
Sampainya di depan super market, ternyata ada Taemin yang baru saja selesai berbelanja.
“Taemin”, panggil Eun Hee.
“Eomma masuk dulu, ya”, kata eomma Eun Hee yang menyadari Eun Hee sangat ingin berbicara dengan Taemin.
“Taemin”, teriak Eun Hee lagi. Tapi Taemin tidak juga menoleh.
Eun Hee berlari menghampiri Taemin dan menepuk pundak Taemin dengan kedua belah tangan nya. “Taemin, kenapa kau tidak mendengar ku, aku sudah memanggil mu berulang kali”. “Kenapa kau tidak pernah mengangkat telepon ku?”, cerocos Eun Hee.
Taemin berpaling dan menghadapkan wajah nya kearah Eun Hee. Wajah Taemin muram. Masih jelas teringat dikepalanya kejadian beberapa hari yang lalu. Taemin tidak lagi sanggup untuk bertemu dan memandang wajah yeojachingu nya tersebut.
“Apa kau sakit Taemin?”, Tanya Eun Hee ketika melihat wajah Taemin yang mendadak pucat.
“Tidak noona”
“Noona, apakah kau sibuk besok? Aku ingin mengajak noona ke taman bermain”.
“Kau tidak bercanda bukan?”, tanya Eun Hee menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal sambil menundukkan wajah nya yang memerah. Ini pertama kalinya Taemin yang mengajak noonanya untuk jalan-jalan.
“Tentu saja tidak”.
***
Sudah satu jam lebih Eun Hee berada di kamarnya. Eun Hee bingung memilih baju yang akan dipakai nya. Eun Hee memilih pakaian yang akan dipakai nya layaknya seorang yang baru pertama kali jalan dengan seorang namja. Karena Eun Hee merasa ada sesuatu yang special yang akan disiapkan Taemin untuk nya kali ini.
Eun Hee berangkat naik bus untuk menuju tempat tersebut. Taemin sudah menunggu didepan pintu masuk.
“Noona”, teriak Taemin kepada Eun Hee dengan mengangkat tangan kanan nya, Eun Hee pun melambaikan tangan nya kepada Taemin. Mereka pun masuk kedalam dan mencoba semua arena permainan yang ada dan berfoto bersama. Hari ini memang berbeda baik bagi Taemin dan Eun Hee. Hari ini begitu menyenangkan tapi entah kenapa Taemin merasa sedih dengan hal ini.
“Taemin, sekarang sudah malam, sebaiknya kita pulang”
“Baiklah, tapi tunggu sebentar noona.” Taemin Memegang tangan Eun Hee sehingga menghentikan langkah Eun Hee yang sebelumnya berjalan mendahului Taemin. Eun Hee berpaling.
“Eun Hee” ucap Taemin. Sekarang raut wajah nya serius.
“Ya”, jawab Eun Hee dengan setengah menunduk untuk menutupi wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus. Ini tidak seperti Taemin yang biasanya. Baru kali ini Eun Hee merasa benar-benar sebagai yeojachingu nya Taemin. Eun Hee selalu ragu dengan perasaan Taemin terhadap nya.
“Aku mau kita putus”, suara Taemin terdengar berat, jelas sekali terlihat kesedihan di wajah nya. Eun Hee mengangkat wajah nya dengan mata dan mulut yang terbelalak. “Apa maksud mu Taemin?”. Sekarang Taemin yang menundukkan wajahnya.
“Aku mengetahui semuanya, Key menyukai mu dan kau juga menyukainya bukan?”, Eun Hee hanya dapat diam, ingin sekali dia berkata sesuatu, tapi tidak ada satu kata pun yang dapat dia ucapkan untuk saat ini. Taemin kembali mengangkat wajahnya. “Lagi pula ini yang terbaik”. Matanya berkaca-kaca, jelas sekali terlihat dia ingin menangis. Kemudian Taemin pergi meninggalkan Eun Hee.
Eun Hee hanya terdiam dan berusaha untuk mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan Taemin tadi. Hingga Taemin menghilang dari pandangan nya pun, Eun Hee masih berusaha mencerna kata-kata Taemin tersebut. Jalan Eun Hee gontai dan kemudian terduduk di kuris halte bis. Sebuah bis singgah di halte tersebut, tetapi Eun Hee tidak juga beranjak dari tempatnya dan hanya terduduk kaku memandang lurus ke arah jalan. Eun Hee masih berusaha mencerna kata-kata Taemin tadi. ‘Kenapa Taemin memutuskan ku? Apa Taemin tidak mencintaiku?’ tidak ada pertanyaan yang bisa dijawab oleh Eun Hee. Hanya satu pertanyaan yang dapat dijawab oleh Eun Hee. ‘Apa aku menyukai Key? Benar, aku memang menyukai Key’
Eun Hee masih saja terduduk kaku di kursi halte. Sekarang cahaya matahari sudah menyinari wajah nya, begitu pula fikiran nya. Fikiran nya sudah bersinar dan Eun Hee telah menyadari sesuatu. Eun Hee menelpon Taemin. Tetapi tidak juga diangkat nya. Eun Hee mencoba menghubungi Taemin lagi, tapi tidak juga diangkat nya. Berulang kali Eun Hee mencoba tapi tetap saja tidak ada jawaban. Eun Hee menelpon kerumah Taemin. Ada yang mengangkat.
“Yeoboseo”, ucap seorang wanita di ujung sana.
“Ahjuma, bisa aku bicara dengan Taemin?”, tanya Eun Hee tidak sabar.
“Dia tidak ada dirumah, dia sedang menuju bandara”
“Memang nya mau berangkat kemana?”
“Ke Amerika”, kata ahjuma yang berbicara diujung sana yang tidak lain adalah eomma Taemin.
“Kapan waktu penerbangan nya?”
“Pukul 8”. Eun Hee langsung memutuskan telepon nya. Apakah Taemin serius dengan keinginan nya untuk belajar di Amerika? Apakah ini yang dimaksud Taemin, putus dengan nya merupakan hal yang lebih baik karena dia akan melanjutkan sekolah di Amerika? Batin Eun Hee penuh pertanyaan. Eun Hee segera berdiri dari tempat duduk nya semula, bergegas mencari taksi yang lewat. Satu taksi lewat, tapi sudah ada penumpang. Taksi berikutnya lewat dan sudah ada penumpang lagi. Eun Hee melihat jam ditangan nya, sudah pukul 07.45. Eun Hee sudah tidak sabar lagi menunggu, dia memutuskan untuk mencari taksi sambil berjalan. Eun Hee semakin mempercepat langkah kakinya hingga berlari.
***
Hari ini merupakan hari yang spesial bagi Key. Hari ini tepat satu minggu setelah pernyataan cinta Key kepada Eun Hee, yang berarti hari ini Eun Hee akan menjawab pertanyaan Key. Key berangkat pagi-pagi kerumah Eun Hee karena tidak sabar lagi untuk menunggu jawaban dari Eun Hee. Key menancap gas mobil nya dan melaju kearah rumah Eun Hee.
Di tengah perjalanan, Key melihat Eun Hee sedang berlari kearah berlawanan dari arah yang dituju Key. Key segera memutar arah mobilnya.
“Eun Hee”, teriak Key. Eun Hee berpaling, “Key”, Eun Hee segera berlari kearah suara tersebut. Eun Hee membuka pintu mobil dan segera duduk di dalam mobil. “Key, antarkan aku ke bandara”. Key terdiam memandang kearah Eun Hee. “Cepat, Key”, tegas Eun Hee. Key menancap gas mobil nya. Key tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Eun Hee dan bingung dengan apa yang sedang dilakukan Eun Hee. Pakaian Eun Hee berantakan dan wajahnya pun tidak karuan, tidak seperti Eun Hee biasanya yang selalu tampil cantik. “Cepat, Key”, perintah Eun Hee lagi kepada Key. Key semakin mempercepat kecepatan mobil nya. Beberapa menit kemudian mereka sampai. Eun Hee bergegas keluar dari dalam mobil, sedangkan Key masih mencari tempat parkir untuk mobil nya.
Eun Hee langsung menuju kebagian keberangkatan. Dicari nya Taemin, tidak ada juga. Dilihatnya jam besar yang ada di bandara tersebut. Pukul 08.20, lewat sudah waktunya. Taemin sudah berangkat. Mata Eun Hee memerah hingga mengeluarkan air mata, Eun Hee menangis. Key yang baru saja selesai memarkir mobilnya, menuju Eun Hee dengan topi dan kacamata agar tidak dikenal orang lain. Key yang melihat Eun Hee seadng berdiri dan menangis, tanpa pikir panjang Key langsung memeluk Eun Hee.
***
1 tahun kemudian
Hari ini lumayan cerah untuk sebuah hari di awal musim dingin. Eun Hee bergegas berangkat karena dia sudah terlambat setengah jam dari waktu dia berjanji untuk pergi ke konser Key. Eun Hee berlari menghampiri seorang namja yang sedang berdiri menghadap danau. Namja tersebut memakai jaket yang pernah dicuci oleh Eun Hee.
“Hei”, Eun Hee bermaksud mengejutkan sambil menepuk kedua bahu namja tersebut.
“Bagaimana, apakah aku terlihat seperti Key?”, goda namja tersebut sambil berpaling dan namja tersebut bukan Key, tetapi Taemin.
“Sudahlah Taemin, jangan menggoda ku”, kata Eun Hee tersenyum. “Ayo kita berangkat, kita sudah terlambat”
“Kau yang terlambat, jika Key hyung marah, semuanya bukan salah ku, tapi salah kau”, omel Taemin kepada Eun Hee.
“Kau tenang saja, Key itu sangat menyukai ku, dia tidak akan marah pada ku”, jawab Eun Hee sambil tersenyum jahil yang membuat Taemin tidak berkutik.
***
~~flashback~~
Key baru saja memarkir mobil nya, Key segera memakai topi dan kacamata sebagai penyamaran nya. Key masuk kedalam bandara. Key yang melihat Eun Hee yang sedang berdiri dengan air mata yang keluar di kedua mata Eun Hee segera memeluk nya. Key tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Eun Hee, yang jelas Eun Hee begitu bersedih dan sangat terpukul. Baru saja Key memeluk Eun Hee, Eun Hee langsung melepaskan pelukan Key. Eun Hee cepat menghambur ke dada seorang namja.
“Taemin, aku mohon jangan pergi”, Eun Hee memohon dengan penuh tangis dan semakin mempererat pelukannya. “Tidak apa jika kau mau pergi belajar ke Amerika, tapi aku harap kau jangan memutuskan ku”, tangis Eun Hee semakin menjadi-jadi, “aku akan menunggu mu Taemin”. Taemin melepaskan pelukan Eun Hee.
“Aku tidak mengerti noona, apa maksud noona?”, Tanya Taemin heran sambil memandang kearah Key. Key menggelengkan kepala nya. Bahkan Key lebih tidak mengerti dengan semua ini. Key sendiri tidak mengenal Taemin.
Eun Hee melepaskan pelukannya tapi tangis nya masih tidak berhenti. Taemin segera menghapus air mata Eun Hee. “Aku tidak akan pergi kemana-mana”, terang Taemin dengan sedikit tertawa. “Lagipula aku memutuskan noona bukan karena aku akan pergi”.
“Lalu kenapa kau memutuskan ku?”
“Aku pikir noona hanya menganggap aku sebagai saeng mu bukan sebagai namjachingu dan lagi bukankah sekarang noona sudah memiliki Key?”, sekarang Taemin yang hampir meneteskan air mata nya.
“Aku selalu menganggap kau sebagai namjachingu ku”, Eun Hee menghapus air mata nya yang keluar lagi. “Bukankah kau yang selalu memanggilku dengan sebutan noona?”, Eun Hee memukul kepala Taemin.
“Jadi noona sungguh-sungguh mencintai ku?”
“Ne”, jawab Eun Hee. Taemin kembali memeluk noona tercintanya itu. “Tapi berhentilah memanggil ku noona”
Key yang melihat kejadian ini akhirnya mendapatkan jawaban dari penantiannya selama ini. Tidak perlu dijelaskan lagi, Key sudah mengerti. Eun Hee yang mengingat Key, akhirnya melepaskan pelukannya.
“Key, ini namjachingu ku, Taemin”
“Lebih muda darimu?”
“Memang nya kenapa?”, Taemin menyahut.
“Tidak apa, hanya saja jika kau menyakiti Eun Hee, aku akan merebut Eun Hee dari mu”, ancam Key sambil tersenyum. Mereka semua tertawa, yang jelas Key juga akan bahagia asalkan Eun Hee juga bahagia.
“Tapi Taemin”, Eun Hee menghentikan tawa mereka, “apa kau tidak jadi berangkat?”
“Siapa yang mengatakan aku akan berangkat, aku ke bandara hanya ingin mengantar noona ku”. Key tertawa semakin keras.
“Jadi untuk apa aku pergi mengejarmu? Bahkan dengan keadaaan seperti ini”, Eun Hee memandangi dirinya yang begitu berantakan. Taemin ikut memandangi Eun Hee. Taemin pun akhirnya ikut tertawa geli bersama Key. “Kau masih memakai baju kemarin?”
“Tidak apa, kau tetap terlihat cantik”, Key menjawab sambil tertawa bahkan memperkeras tawanya.
“Key”, Eun Hee menatap tajam kearah Key.
Tawa Key yang keras semakin menarik perhatian orang disekelilingnya.
“Kya…”, teriak seorang yeoja. “Ada Key oppa”, histeris seorang yeoja.
“Lari…”, Key menarik tangan Taemin dan diikuti oleh Taemin yang menarik tangan Eun Hee.
~~end of flashback~~
***
Konser Key sudah dipenuhi antrian. Taemin dan Eun Hee pun mengantri untuk masuk kedalam. Eun Hee dan Taemin duduk di kursi VIP yang disediakan untuk konser Key. Didalam ruangan sudah terisi penuh oleh penonton.
“Anyeong”, sapa Key pada semua penggemar Key yang hadir.
“Key oppa, Key oppa, Key oppa…..”, teriak seluruh penonton.
“Lagu pertama ini khusus untuk mu”, Key menunjuk kearah Eun Hee yang saat itu memang duduk tepat ditengah bangku penonton.
Kyaa…. Teriak seluruh penonton histeris.
“Key oppa”, teriak Eun Hee bersama fans lainnya. Sedangkan Taemin hanya cemberut menyadari kebodohannya yang mau menemani Eun Hee menonton konser Key. ‘Harusnya aku tidak ikut’ gerutu Taemin dalam hati. Eun Hee menyadari wajah Taemin yang cemberut, “saranghae, Taemin”.
Eun Hee mengetahui satu dari sekian banyak pertanyaan nya. Apakah ia menyukai Key? Yah, dia menyukai Key tetapi hanya sebagai seorang fans yang begitu mencintai idolanya.
~end~
Bagaimana???Sangat gaje kan???
Mian kalo jelek,, *sambil duduk dipojokan trus nulis-nulis gaje dilantai pke telunjuk*
Klo udah baca mohon kritik ma saran nya, karena kritik dan saran sangat diperlukan buat kemajuan author yang pabo ini...
Ghamsahamnida ^_^
0 komentar:
Posting Komentar